PENASULTRA.ID, KENDARI – Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen menanamkan nilai iman, budaya dan cinta alam melalui ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional 2025 yang digelar di Kota Kendari.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU Kemenag RI, H. Muchlis Muhammad Hanafi dalam dialog bersama media di salah satu hotel di Kendari, Rabu 15 Oktober 2025.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra, Muhamad Saleh dan diikuti oleh puluhan jurnalis yang ada di Sultra.
H. Muchlis Muhammad Hanafi mengatakan, nilai cinta terhadap alam telah ada sejak zaman Yunani kuno. Bahkan, saat itu di wujudkan dalam bentuk dewa seperti dewa air, matahari, gelap, siang, dan dewa lainnya.
“Itu sampai masa raja-raja Mesir kuno yang masih bisa kita lihat jejaknya sampai sekarang,” kata Muchlis.
Menurutnya, di zaman itu alam adalah sesuatu ditakuti karena ada kekuatan maha dahsyat dibalik itu. Sementara untuk saat ini, alam dieksploitasi semaksimal mungkin untuk mendatangkan keuntungan materi.
“Hal itu merupakan pandangan kapitalis yang berbanding terbalik dengan jaman dulu,” ujar Muchlis.
Ketua Dewan Hakim STQH XXVIII Nasional 2025 itu mengatakan, islam memandang peran manusia terhadap alam sesuai dengan tugas manusia diturunkan ke alam semesta seperti yang tertulis dalam al Qur’an yaitu sebagai khalifah untuk mewakili peran ketahanan di bumi.
Selain itu, manusia juga diciptakan dari bumi dan diminta untuk memakmurkan bumi. Artinya, manusia diperkenankan untuk menjadikan alam semesta sebagai tempat penghidupan.
Discussion about this post