Oleh: Rosdiana
Indonesia adalah salah satu negara agraris di dunia yang memiliki potensi besar di sektor agribisnis. Pembangunan agribisnis di Indonesia merupakan bagian integral dari pembagunan pertanian dan nasional dengan tujuan mendukung pencapaian cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang adil dan merata, baik secara materi maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Peran agribisnis di Indonesia sangat strategis, terutama dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan, dengan fokus pada peningkatan pendapatan nelayan, pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan ekspor, penyediaan bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja, serta dukungan terhadap pembangunan wilayah dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Berbagai kebijakan agribisnis di Indonesia telah dilaksanakan termasuk kebijakan pemerintah, pengembangan agribisnis terpadu, pengembangan sentra produksi perikanan, pengembangan teknologi pertanian, dan pengukuran kemampuan daerah.
Namun kebijakan tersebut masih terdapat kendala dan tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan sektor agribisnis di Indonesia. Dalam penerapan kebijakan agribisnis di Indonesia, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:
1. Ketergantungan pada Variabel Iklim
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam implementasi kebijakan agribisnis adalah ketergantungan pada faktor iklim. Indonesia rentan terhadap perubahan iklim yang dapat signifikan mempengaruhi produktivitas tanaman dan peternakan.
Peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, seperti banjir dan kekeringan, dapat menimbulkan kerugian pada hasil pertanian dan mengancam ketahanan pangan nasional.
2. Keterbatasan Infrastruktur
Ketidakmemadainya infrastruktur, seperti jalan, irigasi, dan penyediaan listrik, menjadi kendala serius dalam pertumbuhan sektor agribisnis.
Kendala ini mencakup transportasi yang sulit dan keterbatasan akses ke fasilitas dasar, yang memperlambat distribusi produk pertanian dan meningkatkan biaya produksi, dengan demikian mengurangi daya saing produk di pasar.
Discussion about this post