Selain itu, masalah LGBT yang ada saat ini tentu bukan tanpa sebab, mengingat banyak hal yang memicu hal itu terjadi. Adapun penyebab hal tersebut di antaranya minimnya ketakwaan individu.
Bagaimana tidak, jika hal itu dialami oleh seseorang maka apapun yang dilakukan tidak lagi memandang apakah yang dilakukan benar atau salah menurut pandangan agama. Sebab hawa nafsu telah menjadi tuntunan dalam berbuat.
Tak hanya itu, banyaknya media yang minim edukasi bahkan asusila. Media tersebut pun begitu mudah diakses oleh semua kalangan, tak terkecuali anak yang masih bau kencur. Dari itu, tidak menutup kemungkinan yang awalnya hanya menyaksikan perbuatan tak senonoh tersebut dari media online yang akhirnya ingin mempraktikkannya.
Belum lagi tidak sedikit yang melakukan tindakan menyimpang tersebut bertameng atas nama hak asasi manusia (HAM). Sehingga para pelakunya sulit untuk dijerat hukum karena selalu berlindung dibalik HAM.
Kalau pun mereka dikenai sanksi, tetapi sangat disayangkan belum mampu memberikan efek jera. Padahal sejatinya hukuman yang diberikan dapat memberikan pengaruh bagi pelakunya atau pun bagi yang berniat melakukan tindakan serupa.
Dari itu, penyelesaian problem LGBT harus ada sinergi dari semua kalangan, baik itu masyarakat bahkan negara. Masyarakat dalam hal ini jelas mempunyai peranan penting, yakni membudayakan melakukan amar makruf nahi mungkar di tengah-tengah masyarakat. Sebab jika hal itu telah tiada maka keburukan akan dianggap biasa, karena itu penting adanya saling menasehati dalam kebenaran.
Peran negara pun tak kalah penting, sebab negara memiliki kekuatan hukum dalam membuat aturan dan memberikan sanksi bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum. Karena itu penting jauh sebelum sanksi diterapkan, perlu adanya upaya preventif dalam menangani masalah LGBT.
Discussion about this post