Tidak cukup hanya itu, dalam hal ini media juga memiliki andil yang tidak sedikit terhadap banyaknya kasus bunuh diri, baik media elektronik maupun media massa. Tayangan-tayangan media yang minim nilai edukasi pun merupakan salah satu penyebab tingginya angka bunuh diri.
Bagaimana tidak? Banyaknya tayangan yang mempertontonkan atau pun menggambarkan aksi bunuh diri, bahkan lebih miris lagi sampai ada tayangan yang memperlihatkan secara langsung aksi bunuh diri tersebut di media sosial. Tentunya hal tersebut sangat mengkhawatirkan dikarenakan dapat memicu untuk ditiru adegan tersebut terutama bagi mereka yang dilanda masalah.
Selain itu, pola asuh yang tidak tepat bahkan salah yang orang tua berikan pada anak pun turut mengambil peran dalam membentuk perilaku anak. Sehingga jika anak tidak memilki pondasi yang kuat dan benar, maka generasi dapat menjadi rapuh. Jika sudah seperti itu mengakhiri diri seakan menjadi solusi atas segala masalah yang menghampiri.
Apalagi sebuah studi pada tahun 2022 menemukan bahwa angka bunuh diri di Indonesia mungkin empat kali lebih besar daripada data resmi. Kurangnya data telah menyembunyikan skala sebenarnya dari persoalan bunuh diri di Indonesia, menurut sejumlah pakar.
Studi tahun 2022 itu, yang belum melalui proses telaah sejawat, membandingkan data kepolisian, yang merupakan data resmi untuk bunuh diri, dengan Sample Registry System (SRS) di Kementerian Kesehatan.
Pun Dr. Sandersan Onnie, mahasiswa pasca-doktoral di Black Dog Institute Australia dan peneliti utama dalam studi tersebut, mengatakan angka bunuh diri yang sebenarnya bisa jauh lebih besar dari yang terlapor karena berbagai masalah dalam alur pendataan (Bbc.com, 25/01/2023).
Dari itu, kasus bunuh diri menjadi cermin terganggunya kesehatan mental masyarakat, dengan pelaku berbagai usia. Hal ini nyata menunjukkan adanya gangguan pada mental masyarakat. Pun semuanya mengerucut pada sistem yang diterapkan saat ini, yakni sekuler.
Sementara itu, Islam memandang bahwa manusia secara utuh, dan menyeluruh. Karena itu pembangunan manusia tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga mental dan menjadikan akidah Islam sebagai landasan dalam berbuat. Sehingga nantinya mampu menghasilkan manusia yang tangguh, sabar akan cobaan dan yakin akan adanya hari akhirat.
Discussion about this post