• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Kisah dan Nilai Perjuangan Oputa Yi Koo Bagi Peserta Didik

10 November 2025

Unit Ska, ORGIE Rilis Single ‘Tak Mengerti’ di Momen HUT ke-3

10 November 2025

22 Ton Bibit Jagung BISI 18 Aspirasi Jaelani Mulai Dibagikan ke Petani di Mubar

9 November 2025

Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,01% Pada Triwulan III-2025

9 November 2025

Indonesia dan Arab Saudi Perkuat Kolaborasi di Tiga Sektor Strategis Pariwisata

9 November 2025

Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat Cegah Ratusan Juta Upaya Penipuan Digital

9 November 2025

Suarajiwa, Unit Musik Kolaborasi Indonesia-Prancis Tur Keliling Jawa

8 November 2025

‘Kembali ke Cinta’, Sebuah Perjalanan Emosional Menemukan Harapan dari Brodian

8 November 2025

Radioshifter Hadirkan Warna Baru Lewat EP ‘Kontras’

8 November 2025

Wawali Baubau Pastikan Data PPPK Paruh Waktu Sudah Ada di BKN

7 November 2025

Atlet Tinju Putri Kota Baubau Melaju ke Semifinal Popnas 2025

7 November 2025

Dinkes Baubau Pastikan Ibu Hamil Dapat Akses Layanan Triple Eliminasi

7 November 2025

Disdiknas Sinjai Harap Literasi Statistik Perkuat Capaian Indikator Makro Daerah

7 November 2025
Senin, 10 November 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home #Headline

Kisah dan Nilai Perjuangan Oputa Yi Koo Bagi Peserta Didik

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
10 November 2025
in #Headline, PenaPembaca
A A
0

Oputa Yi Koo. Foto: Ist

1
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: Zuumi Kudus

Menyoal tentang kejuangan secara sederhana dapat dipahami berkenaan dengan perihal berjuang, berhubungan dengan urusan berjuang. Sedangkan perjuangan ialah usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya.

Secara eksplisit perilaku tersebut salah satunya dapat dijumpai pada sosok tokoh pejuang kemerdekaan yang telah lama ditulis dan dipelajari pada buku-buku sejarah di semua jenjang satuan pendidikan serta diberi label Pahlawan Nasional.

Kita pernah diajarkan tentang bagaimana heroiknya Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, Imam Bonjol, Pangeran Pattimura, Sultan Hasanuddin dalam menentang imperialisme dan kolonialisme Belanda serta masih banyak lagi.

Secara emosional Provinsi Sulawesi Tenggara dalam konteks ini memiliki banyak potensi tokoh untuk terus digali menjadi kandidat Pahlawan Nasional. Ada 2 orang tokoh penting Sulawesi Tenggara yang telah dijadikan sebagai Pahlawan Nasional.

Pertama bapak Moehammad Jasin, lahir di Baubau, 9 Juni 1920 dan beliau (Komjen Pol. (Purn) DR. H. M. Jasin wafat pada Kamis, 3 Mei 2012). Tindakan monumental yang pernah dilakukan Moehammad Jasin adalah saat ia memproklamasikan perubahan Polisi Istimewa menjadi Polisi Indonesia.

Untuk mengenang jasa-jasanya, Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No. 116/TK/Tahun 2015, 5 November 2015, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Kedua adalah Oputa Yi Koo atau Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Gelar/Nama Sultan) Sultan Buton ke-20 dan ke-23.

Berdasarkan hasil penelitian atas jasanya dalam melawan imperialisme Belanda di Kesultanan Buton dianugerahi Pahlawan Nasional yang dituangkan dalam Surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor:120/TK/2019 dan diserahkan oleh bapak Presiden Joko Widodo kepada salah satu rumpun ahli warisnya (H. Ali Mazi, S.H) tanggal 7 November 2019 di Istana Negara Jakarta.

Keberadaan sosok Oputa Yi Koo yang memulai perjuangannya 272 tahun lalu (1751 M) menjadi penting untuk dipelajari oleh generasi kekinian baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun perguruan tinggi.

Semangat dan nilai-nilai kejuangan beliau memiliki persamaan spirit dengan Pancasila dan UUD 1945 baik yang bersifat nilai-nilai dasar maupun nilai operasional.

Jika dilihat dari angka tahun jejak Pangeran Diponegoro (lahir 11 November 1785) dan memulai pemberontakan tahun 1882 maka 34 tahun sebelum lahirnya Bendoro Raden Mas Ontowiryo (nama kecil Pangeran Diponegoro), Oputa Yi Koo telah melakukan perlawanan bersenjata terhadap imperialisme Belanda di area Kesultanan Buton.

Fenomena ini penting untuk dipelajari oleh peserta didik di semua jenjang untuk mengambil hikmah serta spirit perjuangannya untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam melanggengkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selayang Pandang Oputa Yi Koo

Baca Juga

Asrun Lio Bilang Kepemimpinan Raja-Sultan Buton Relevan dengan Nilai Pancasila

Kapusu Nosu, Bubur Jagung Negeri Butuni

Pj Gubernur Andap Hadiri Pelantikan Sultan Buton XLI di Baruga Keraton

LAKB Tolak Bersatunya Lembaga Adat Rau-Baadia, Sosok Sultan Buton ke-41 Masih Dicari

Beliau lahir di Wolio (Keraton Buton/ibukota Kesultanan Buton) di awal abad 18. Ayahnya bernama La Umati (Sultan Buton ke-13) bergelar Sultan Liyauddin Ismail dimana sebelumnya dikenal sebagai Kapitaraja yang gagah berani.

Nama aslinya “La Karambau” oleh karena perawakannya berwatak keras, bertubuh besar, tinggi kekar dan merupakan anak ke-3 dari 12 bersaudara. Semenjak kecil dibekali dengan ilmu agama, pemerintahan dan beladiri. Dalam proses pertumbuhannya telah menampakkan jiwa kepemimpinan di mana senantiasa menjadi panutan dan pemimpin dari teman-teman sebayanya.

Dari pantauan kalangan “Siolimbona” (Dewan Perwakilan Rakyat Kesultanan Buton) telah diprediksi bahwa anak ini akan menjadi pemimpin besar dimasa mendatang. Disaat dewasa La Karambau mempersunting putri Sultan Sakiuddin Darul Alam (Sultan Buton ke-19). Dari pernikahannya dikaruniai 3 orang putra yaitu Kapitalau Lawele, La Ode Harikiama, La Ode Pepago dan seorang putri bernama Wa Ode Wakato.

Tahun 1751 La Karambau dicalonkan oleh Kaomu Tanayilandu (Salah satu Fraksi dari 3 Fraksi di Siolimbona yaitu Kumbewaha, Tanayilandu dan Tapi-Tapi) dalam bursa pemilihan Sultan Buton ke-20. Beliau terpilih sebagai Sultan Buton ke-20 dengan gelar Himayatuddin Muhammad Saidi Ibnu Sulthaani Liyasudiya Ismail.

Perjuangan Oputa Yi Koo

1. Sebab Perlawanan

Pemicu bangkitnya pergerakan melawan imperialisme Belanda di jazirah Kesultanan Buton oleh Oputa Yi Koo antara lain disebabkan oleh adanya 3 kebijakan dari kompeni Belanda tentang pemberlakuan “Hongitochten” yang diperjanjikan dengan Belanda tanggal 25 Juni 1667.

Secara umum isi perjanjian tersebut meliputi:
a. Kewajiban untuk memusnahkan seluruh tanaman pala dan cengkeh di wilayah kesultanan Buton baik sudah menghasilkan maupun yang baru ditanam
b. Kewajiban mengirim upeti berupa bahan makanan kepada Belanda
c. Pergantian Sultan harus diketahui oleh Belanda
d. Perjanjian tahun 1667 adalah menghianati perjanjian tahun 1613 yang menempatkan Buton dan Kompeni pada level yang sama dan setara sebagai sesama negara merdeka dan berdaulat.

Perjanjian yang terkesan dipaksakan ini secara ekonomi maupun secara politik sangat merugikan kesultanan Buton. Dalam aspek ekonomi bahwa pemusnahan seluruh tanaman pala dan cengkeh sebagai salah satu komoditi unggulan sangat mempengaruhi merosotnya pendapatan petani bahkan melahirkan pengangguran yang secara langsung mempengaruhi stabilitas ekonomi kesultanan.

Sebagai masyarakat maritim tentunya akan mempengaruhi pula proses perdagangan antar pulau. Pelayar-pelayar Buton yang menggunakan jasa ekspor komoditi cengkeh dan pala di pulau Jawa seperti Surabaya dan Batavia (Jakarta) seketika sepi muatan.

Hal ini diperparah lagi adanya kewajiban Kesultanan Buton memberi upeti kepada Belanda ditengah merosotnya ekonomi negara. Diktum pergantian Sultan Buton harus diketahui Belanda menempatkannya dalam tekanan hegemoni politik kekuasaan Belanda.

Buton tidak lagi berada pada prinsip kesetaraan yang memiliki kedudukan sama sebagai dua negara berdaulat dan saling menghormati. Inilah yang menyulut kemarahan La Karambau mengibarkan genderang perang dikala itu dan mengabaikan perjanjian Buton – Belanda tanggal 5 Januari 1613 dan perjanjian 25 Juni 1667.

2. Kisah Perlawanan

Bulan Juni 1752 kapal Rust en Werk yang berlabuh di Kotamara ditagih syahbandar kesultanan untuk membayar pajak pelabuhan. Kapten Kapal Rust en Werk bersikeras tidak membayar pajak pelabuhan.

Peristiwa ini dilaporkan ke Panglima La Sungkuabose dan beliau mendukung untuk tetap menarik pajak pelabuhan. Keadaan ini diadukan kepada Sultan Buton Himayatuddin Muhammad Saidi dan akhirnya meletuslah tragedi penghancuran kapal Rust en Werk.

Seorang pembelot berkebangsaan Belanda bernama Fransz Fransz berkoalisi dengan pasukan Sultan Himayatuddin turut membantu menyerang dan menenggelamkan kapal tersebut. Membunuh seluruh awak terkecuali anak-anak dan perempuan ditawan di istana Sultan Himayatuddin.

Frans-Frans melarikan diri ke Kabaena beserta pasukannya serta membawa sejumlah harta rampasan. Mengetahui peristiwa ini diawal tahun 1753 Belanda mengutus Onderkoopman Johann Banelius didampingi oleh Banelius, Komandan Artileri Jan Baptiste de Morquit, dan Letnan Laut Laurens Heutepen.

Bertolak dari Makassar dengan membawa sejumlah tentara menumpang kapal Kaaskoper dan Carolina untuk menuntut Sultan Buton membayar kerugian atas peristiwa kapal Rust en Werk dan menangkap Fransz Fransz beserta pasukannya.

Walaupun pertempuran di Kabaena menewaskan Fransz Fransz namun pihak Buton tidak sepenuhnya memenuhi keinginan Belanda dan bahkan membebani Belanda karena permintaan budak dipenuhi dengan mengirimkan lansia serta anak-anak yang tidak ada manfaatnya.

Kapten Johan Camper Rijsweber diperintahkan sebagai Komando Pasukan Tertinggi tiba di Bontain pada tanggal 31 Januari 1755 dengan kapal pemburu “Adriana” dari Makassar didampingi kapal Samalag, Ouwerkerk dan kapal-kapal perang kecil disebut Chaloepoen masing-masing de Moer min, het Portuin, dan de Arnoldina diberangkatkan untuk menyerang
Buton.

Rijsweber meninggalkan Bulukumba tanggal 19 Februari 1755 menuju Buton dengan membawa tambahan armada yaitu Huis te Henpat, de Paari, Oliagis, dan Triston. Tercatat keseluruhan armada perang Belanda tiba di Buton tanggal 23 Februari 1755 pukul 16.00 dan selanjutnya melepaskan tembakan penghormatan namun tidak dibalas oleh pasukan Kesultanan Buton.

Belanda menerima informasi bahwa kedatangannya telah diketahui Buton dan telah memasang pagar runcing dari pesisir hingga perbukitan dengan kekuatan pasukan lebih dari 5000 orang. Buton mengutus beberapa Juru Bahasa dan naik di atas kapal Huis te Hanpad menanyakan maksud kedatangan mereka.

Rijsweber memberi jawaban untuk singgah mengambil air minum dan kebutuhan lainnya dan melanjutkan perjalanan ke Maluku. Sekembalinya utusan Buton, Rijswebwer naik ke darat mengenakan pakaian Matros Kapal menyelidiki kekuatan Buton dan benar banyak pasukan namun tidak memiliki persenjataan yang luar biasa.

Rijsweber memerintahkan pendaratan pasukan pada pukul 00.00 dan pukul 05.30 seluruh pasukan Belanda dalam posisi bergerak menyerang menuju Benteng Keraton Buton. Pasukan Belanda dibagi dua arah yaitu arah Lawana Lanto dan Lawana Wandailolo (pintu/nama pintu masuk benteng) serta arah Lawana Labunta.

Penjaga pintu benteng dibuka pada pukul 06.00 dan seketika itu pula pasukan Rijsweber menerobos masuk sembari melepaskan tembakan ke segala arah sasaran. Pertempuran sengit tidak dapat terelakan lagi.

Himayatuddin memimpin langsung pasukan didampingi Panglima Perang Kapitalau La Sangkuabuso, Bonto Ogena dan Sapati. Dengan semangat Jihad Fiy Sabilillah dan pekikkan Allahu Akbar, Himayatuddin semakin membakar semangat pasukan Buton melawan gempuran Belanda. Sultan Sakiyuddin yang menggantikan Himayatuddin turut pula bertempur dan mempertahankan istananya.

Untuk memecah konsentrasi pasukan Belanda maka Lakina Sorawolio menyerang kapal-kapal Belanda yang berlabuh. Baik Laskar Buton maupun Belanda saling berguguran. Melihat persenjataan yang tidak berimbang, Himayatuddin meminta Sultan Sakiyuddin beserta keluarganya mengundurkan diri ke Benteng Sorawolio (benteng yang berada diseberang lembah Benteng Keraton- arah Timur).

Page 1 of 2
12Next
Tags: BPMP SultraButonButon vc BelandaGunung SiontapinaHari PahlawanKesultanan ButonLa KarambauOputa Yi KooPahlawanPahlawan ButonSultan ButonSultan Himayatuddin Muhammad SaidiZuumi Kudus
ShareTweetSendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Unit Ska, ORGIE Rilis Single ‘Tak Mengerti’ di Momen HUT ke-3

RelatedPosts

#savehakimkhamozaro

5 November 2025

Sumpah Pemuda dan Tantangan Zaman Digital

29 Oktober 2025

Dialog Nasional SMSI Songsong HPN 2026: ‘Media Baru vs UU ITE’

29 Oktober 2025

Jenderal Listyo Sigit: Pers Mitra Strategis Polri, Sinergi Perlu Terus Dikuatkan

28 Oktober 2025

Semangat Pemuda dan Amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober

28 Oktober 2025

Bupati Irham Kalenggo Sambut Kedatangan Grup 5 Kopassus di Konsel

27 Oktober 2025
Load More

Discussion about this post


PenaEkobis

PenaEkobis

Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,01% Pada Triwulan III-2025

by Redaksi Penasultra.id
9 November 2025
0

PENASULTRA.ID, MAKASSAR - Perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan III tahun 2025 menunjukkan kinerja positif dengan mencatat pertumbuhan 5,01 persen...

Read moreDetails

CIMB Niaga Umumkan 50 Penerima Beasiswa 2025

6 November 2025

Telkomsel Hadirkan Paket Bundling Halo+ di Super Brand Day bersama Erajaya Group

5 November 2025

Semen Merah Putih Tekankan Pentingnya Standar Keamanan Industri Konstruksi

5 November 2025

UMK Academy Batch 3 Pertamina Sulawesi, Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

5 November 2025

Recommended Articles

Tersangka Dugaan Korupsi di DPRD Mubar Berpotensi Lebih dari Satu Orang

24 September 2021

Beruang Kutub dan Katup Kekuasaan

1 Maret 2024

Pimpin Upacara Hari Jadi Kota Baubau, Ini yang Disampaikan Pj Gubernur Sultra

17 Oktober 2023

Kenali Pentingnya Koneksi Internet yang Lancar

24 September 2022

Mahasiswa KKN Tematik UHO Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Terbatas

16 Agustus 2022
Load More

Populer Minggu Ini

  • Dangrup 5 Kopassus Silaturahmi ke Polda Sultra

    299 shares
    Share 120 Tweet 75
  • Diduga Aniaya Warga, Anak Oknum Kades di Mubar Diamankan Polisi

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Prosesi Adat–Baksos Warnai Pemasangan Patok Batas Markas Grup 5 Kopassus

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Atlet Tinju Putri Kota Baubau Melaju ke Semifinal Popnas 2025

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Bupati Darwin Resmikan SPPG Kedelapan di Muna Barat

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Peluh Prajurit TMMD 125 Jadi Harapan Baru Warga Nekudu Konawe

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️