Oleh: Istiqomah Ummu Hafhsah
Konflik Palestina-Israel kini sedang memanas. Pasca ribuan roket yang diluncurkan pejuang Hamas, membuat pasukan tentara Israel menyerang balik pasukan tersebut. Bahkan mereka menyerang penduduk Gaza dengan bom-bom yang terlarang digunakan.
Anehnya para penguasa barat justru mengutuk serangan pejuang Hamas. Bahkan mereka mengatakan Hamas adalah teroris. Jika Hamas adalah teroris maka disebut apa tentara israel yang sudah menghilangkan nyawa rakyat sipil Palestina selama bertahun-tahun lamanya?.
Sebagaimana dikutip dari media Voa.indonesia Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada bangsa Israel bahwa negaranya sedang dalam kondisi “berperang” melawan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Komentar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi merupakan pernyataan pertamanya sejak penguasa Hamas di Jalur Gaza melancarkan serangan besar-besaran dari beberapa penjuru terhadap Israel pada Sabtu (7/10) dini hari.
Dia memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan “membayar harga yang belum mereka ketahui sebelumnya.”. “Kita sedang berperang,” kata Netanyahu. “Bukan sebuah ‘operasi’, bukan sebuah ‘putaran’, tetapi perang.” Perdana Menteri juga memerintahkan militer untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel.
Sungguh konflik Palestina-Israel yang sudah terjadi bertahun-tahun lamanya bagi sebagian orang menganggap bahwa ini hanya sebatas persoalan kemanusiaan, di mana zionis Israel menduduki tanah palestina. Padahal jauh dari paradigma demikian semua ini adalah persoalan agama antara muslim dan non muslim dan antara yang hak dan batil. Sehingga bagi seorang muslim ini bukanlah perkara sepele.
Pun, adanya ide cinta tanah air yang menjadikan pandangan mereka sebatas persoalan yang ada di negara sendiri. Sehingga tidak heran jika ada sebagian masyarakat menganggap ini bukan persoalan kita, maka tidak perlu terlibat di dalamnya. Padahal hal demikian mempersempit makna seorang muslim itu sendiri bahwa kita semua bersaudara yang diibaratkan satu tubuh.
Ketika serangan pertama dimulai dari para pejuang Hamas, maka para penguasa barat justru mengutuk mereka dengan sebutan teroris. Namun ketika tentara Israel yang melakukan penyerangan hingga membunuh jutaan warga sipil anak-anak, wanita, orang tua dan fasilitas umum lainnya dihancurkan tidak ada satupun negara yang berani mengatakan bahwa mereka adalah teroris. Jika bukan teroris maka mereka disebut apa?.
Discussion about this post