“Kalau kita merefleksi tepatnya 95 tahun lalu, telah berkumpul para pemuda. Berkumpul di Jakarta untuk bersama-sama menyatukan persepsi pemikiran dalam rangka membangun perjuangan,” tutur Sahabuddin.
Dikatakannya, sejarah berkumpulnya pemuda yang pada waktu itu Indonesia tengah dijajah perlu dikaitkan dengan spirit semangat perjuangan pemuda.
“Spirit Sumpah Pemuda bagi penyelenggara perlu dilakukan. Sebagai penyelenggara, semangat kekompakan, soliditas perlu diterapkan dan dijaga. Utamanya dalam menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang,” kata Sahabuddin dihadapan para peserta upacara yang di antaranya juga terdiri dari PPK dan PPS se Kecamatan Laonti.
Dengan semangat Sumpah Pemuda hari ini, Sahabuddin berharap para pemuda penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan dan desa dapat meningkatkan semangat kerja serta mematuhi regulasi yang ditetapkan.
Discussion about this post