“Serta program pemerintah yang sedang berjalan saat ini yaitu program subsidi tepat BBM Pertalite, kami harap mendapatkan masukan kedepannya dalam rangka mendukung kebijakan energi nasional,” kata Erwin.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Hj. Andi Yuliani Paris mengatakan, tujuan kunjungan ini adalah membahas roadmap Pertamina dalam pengembangan BBM Bioenergi dan BBM Rendah Sulfur. Untuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan bahan bakar rendah karbon salah satunya dengan pengurangan penggunaan BBM jenis Pertalite yang masih tinggi.
“Tentunya penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mesti terus digencarkan. Masih banyak saya temukan di Makassar, mobil mobil yg mestinya menggunakan Pertamax masih banyak yang gunakan Pertalite. Saya harap konsumen dapat menggunakan BBM sesuai dengan jenis dan golongannya,” ujar Hj. Andi Yuliani.
Selain itu, ia mengatakan, Pertamina dan juga BUMN energi lainnya, kedepannya pola distribusi akan menggunakan bioetanol. Pertamina harus melakukan inovasi bioenergi yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Dalam kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengatakan, di Sulawesi pihaknya memiliki 17 Fuel Terminal BBM, 4 Terminal LPG, 3 SPBE Suplai Point, 7 Aviation Fuel Terminal yang siap sedia memenuhi kebutuhan energi untuk masyarakat.
Dalam mendukung program pemerintah, program subsidi tepat BBM telah berjalan semenjak Maret 2023 lalu yaitu dengan penerapan pembelian solar subsidi dengan menggunakan QR Code yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna yang berhak mendapatkan solar subsidi.
Discussion about this post