Sikap yang ditunjukkan Romo Magnis di Sidang MK, dan KWI pada pengelolaan tambang menunjukkan konsistensi KWI pada perannya. Peran KWI hanya berkaitan dengan tugas-tugas kerasulan diakonia (pelayanan), kerygma (pewartaan), liturgi (ibadat), dan martyria (semangat kenabian).
KWI fokus pada pelaksanaan tugas- tugas pelayanan umat dan kegiatan pastoral di Indonesia. KWI berani dan tegas menyatakan sikap “tidak” terhadap tawaran pemerintah yang tidak sesuai dengan tugas utama KWI.
Keteladan yang ditunjukkan KWI menjadi harapan di tengah pragmatisme dan oportunisme yang dipertontonkan terbuka oleh “elit sejumlah Ormas”. Ketegasan KWI memisahkan urusan sumber daya alam yang dikuasai negara dengan tugas utama KWI pada pembinaan iman, etika, dan moral manusia menjadi suluh dalam kegelapan.
KWI memberi batas yang tegas dan jelas antara urusan negara dan urusan Ormas, sehingga tidak ada ruang bagi tindakan saling intervensi dan saling memengaruhi.
Terima kasih kepada segenap Imam Katolik dan KWI yang senantiasa berdiri menjaga kewarasan nasional. Menjadi benteng penjaga nilai, etika, dan moral bangsa, serta memberi jarak yang tegas dan jelas terhadap kekuasaan negara.
Konsisten bersuara dan bergerak dalam mewujudkan masyarakat dan negara yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, keadilan, solidaritas, subsidiaritas, kesejahteraan umum/kebaikan bersama serta kesetiaan menjaga keutuhan ciptaan alam semesta.(***)
Penulis adalah Fungsionaris PDIP
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post