Corak demokrasi Indonesia sudah keluar dari jalur. Terjalnya sistem demokrasi yang dimimpikan itu ternyata tak mudah mendaki kesuksesan. Bayangkan saja, sejak 8 tahun rezim berkuasa rentetan peristiwa kriminal- persekusi terjadi.
Diawal kekuasaan rezim, Ustaz Abdul Somad mengalami penolakan dimana-mana, Fahri Hamzah di Bandara Samratulangi Manado diganyang sajam, Habib Rizieq Shihab dikuntit-ditembaki, hampir terbunuh di KM50, Amien Rais ditembaki rumah dan demoruwat, Rocky Gerung dilarang-dibatalkan oleh kampus yang hendak berikan kuliah akal sehat hingga didemo massa.
Kali ini, Bupati Tanah Laut melarang Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membuka acara MTQ Internasional. Dugaannya, hal itu terjadi karena bersenyawa antara partai dengan rezim. Berkolaborasi untuk persekusi. Lantaran khawatir ada agenda politik.
Persekusi itu tanda kematian demokrasi. Ya bisa mati karena kudeta, persekusi, totalitarian dan kritik dilaporkan. Kematian itu bisa tak disadari ketika terjadi selangkah demi selangkah, dengan terpilihnya pemimpin otoriter seperti rezim yang menyalahgunakan kewenangan kekuasaan pemerintah, dan penindasan total atas oposisi. Hal itu sedang terjadi sekarang, dan kita semua mesti mengerti bagaimana cara hentikan.
Discussion about this post