Kalau kita tanya kenapa yang di Demo Jokowi maka kita akan masuk pada ruang perdebatan dengan argumentasi yang tidak jauh dari asumsi terhadap perasaan Jokowi terhadap dugaan bahwa semua pernyataan para Menteri dan ketua umum Partai tersebut berasal dari keinginan Jokowi.
Para insan terpelajar dan Intelektual itu kemudian tidak lagi mengkaji apa yang di katakan, tapi menganalisa perasaan, mendiskusikan keinginan dalam hati Jokowi bukan pernyataan yang di sampaikan.
Wacana perpanjangan maupun tiga periode tersebut membuat banyak orang menjadi gelisah lalu sibuk menganalisa perasaan dan keinginan Jokowi, karena menganalisa rasa tidak punya alat ukur, maka sebagian Mahasiswa konon berencana demo besar besaran ke Istana tanggal 11 April nanti.
Nah kalau situasi sudah seperti ini kemana para Menteri dan ketua Partai yang melemparkan wacana itu?. Kenapa semua tiba tiba menjadi diam dan seolah membiarkan semua dampak dari ide dan wacana yang mereka lemparkan di tanggung akibatnya sendirian oleh Jokowi.
Tidak ada satupun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata : “Demo kami, jangan Jokowi…. demo ke tempat saya, jangan ke Istana !!!”.
Cerita belum berakhir, di sosial media baik WhatsApp, Tiktok dan lain-lain, muncul beragam narasi tuntutan yang berkembang, tidak lagi soal wacana perpanjangan maupun tiga periode belaka. Sekarang bahkan ada poster atas nama Mahasiswa yang isinya menuntut agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden.
Untunglah mahasiswa segera membantah bahwa tuntutan Jokowi mundur bukanlah tuntutan Mahasiswa dan Poster itu Hoax belaka.
Discussion about this post