Kawasan industri yang didesain sebagai kawasan berbasis smelter feronikel ini, tambah Ignatius, akan membuat industri pengolahan dan pemurnian berbasis nikel akan semakin menggeliat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program peningkatan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia.
“Seiring dengan peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia, terlebih lagi industri smelter ini lah yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga diharapkan Virtue Dragon mampu menjadi pusat industri berbasis stainless steel berkelas dunia,” papar Ignatius.
Meski demikian, ada beberapa tantangan berupa kebutuhan infrastruktur yaitu peningkatan akses jalan menuju kawasan industri dan percepatan perizinan SIPA atau untuk air baku yang sampai saat ini belum terbit.
Karena itu, pihaknya dari Kementerian Perindustrian sudah mendata dan bersama Balai pengelolaan jalan nasional, selain itu PUPR telah melihat langsung kendala tersebut.
“Kami segera akan melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk diserahkan, baik jalan menuju kawasan maupun untuk penyediaan air baku tersebut,” pungkas Ignatius.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post