Maulid Nabi ditengah pandemi harus dimaknai lebih hikmah dan substantif lagi bukan ritual yang menyebabkan kerumunan. Karena itu, sebagai refleksi perayaan Maulid Nabi kali ini paling tidak, pertama, meneladani sifat dan akhlak Rasulullah Muhammad SAW dalam segala aspek baik dalam berhubungan kepada Allah SWT, sesama manusia, maupun dengan alam semesta.
Kedua, menghadirkan kekuatan dan syafaat Nabi dalam diri masing-masing melalui shalawat, tentunya tidak perlu dilakukan secara massal yang memicu adanya kerumunan.
Ketiga, menjalankan segala pesan Nabi khususnya menjaga dan menyelamatkan diri dan keluarga dari berbagai ancaman dan kemudhoratan. Pandemi Covid adalah salah satu ancaman yang harus dihindari.
Karenanya menjalankan protocol Covid secara disiplin termasuk bagian dari menyelamatkan diri dan keluarga yang syarat dengan pesan Nabi kita tentunya.
Pelaksanaan maulid cukup dilakukan dengan cara selalu mengupayakan diri berakhlak yg baik serta menyenandungkan shalawat di rumah masing-masing dengan berharapan kita mendapatkan syafaat Nabi baik di dunia maupun diakhirat kelak. Wallahu a’lam.(***)
Penulis merupakan Dosen UHO dan Ketua PW GP Ansor Sultra
Discussion about this post