Suatu ketika saya dipanggil pergi shalat di pelataran dekat Ka’bah. Kita bertiga shalat di pelataran dekat Ka’bah, berdesak-desakan. Begitu bisa berdiri langsung takbir, jangan beri kesempatan jemaah lain mondar-mandir cari tempat shalat, kata teman yang berpengalaman itu.
Kiat teman itu untuk mencium Ka’bah secara langsung adalah selesai salam, tanpa berdoa langsung beranjak menuju Ka’bah. Sementara jemaah lainnya masih berdoa. Dengan cara seperti itu kita bisa melewati celah-celah diantara puluhan ribu jemaah dan menyelinap sampai bisa mencium Ka’bah.
Namun dengan sekejap pula langsung seperti tsunami jemaah berebutan menuju Ka’bah. Teman saya yang menangis pada dinding Ka’bah nyaris terjepit dengan puluhan ribu jemaah yang segera merapat. Beruntung saja saya sigap tarik keluar teman itu sehingga lolos dari himpitan massa.
Jika tak tertolong keluar, bisa saja dia akan terjatuh dan terinjak jemaah yang banyak.
Dilansir dari laman kumparan.com, musim umrah 1444 Hijriah telah dimulai pada 1 Muharam atau 30 Juli 2022. Banyak perubahan dilakukan untuk menyambutnya, termasuk melepas barrier atau pagar penghalang/pembatas yang sejak 2,5 tahun lalu mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Pagar pembatas itu dipasang begitu pandemi Covid-19 meledak pada awal tahun 2020. Tujuannya, agar jemaah tidak menyentuh, mencium, memeluk Ka’bah dan juga mencium Hajar Aswad. Hal itu sebagai bagian dari protokol pencegahan Covid-19.
Setelah 2,5 tahun dan pandemi berhasil dikendalikan, pada Selasa, 2 Agustus 2022 malam waktu Arab Saudi, Syeikh As-Sudais sebagai kepala pengelola Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memerintahkan agar barrier dilepas. Tak ada lagi penghalang antara jemaah dan Ka’bah seperti masa sebelum pandemi.
Discussion about this post