Menurut Nadiem, SJI adalah program pelatihan jurnalistik yang sangat baik dan dilaksanakan oleh organisasi yang terpercaya sehingga SJI layak untuk dilanjutkan.
Sebelumnya, Nadiem sempat bertanya beberapa hal terkait SJI, siapa pesertanya dan berapa lama program pelatihannya?.
Hendry mengatakan, peserta SJI adalah wartawan muda dengan durasi pelatihan satu minggu. Kemudian untuk redaktur tiga hari dan wartawan utama satu hari. Hal yang menarik lainnya, pengajarnya adalah tokoh-tokoh pers, wartawan senior untuk menularkan ilmu dan pengalaman serta nilai-nilai perjuangannya.
“SJI program yang sangat bagus. Kami akan usahakan untuk mengalokasikan anggarannya agar dapat melanjutkan program SJI,” ujar Nadiem.
Kegiatan SJI berhenti tahun 2017/2018, antara lain karena terkendala anggaran dan Covid-19. Sebelumnya, kegiatan SJI dibiayai anggaran dari Kemendikbud dengan alokasi senilai Rp1 miliar. Tujuannya agar kompetensi wartawan dapat merata ke daerah-daerah.
Terkait dengan pelatihan jurnalistik untuk wartawan di daerah-daerah, Nadiem mengajukan beberapa usulan yang bisa diselaraskan dengan kebijakan di Kemendikbudristek. Salah satunya adalah menyelenggarakan pelatihan jurnalistik secara online agar pesertanya bisa lebih banyak dan lebih murah.
Discussion about this post