“Dalam mencatat atau mengelola keuangan juga lebih memudahkan, karena yang lewat QRIS transaksinya lebih gampang karena sudah terhitung,” papar Arhan.
la mendaftar QRIS secara mandiri melalui Bank Mandiri dengan proses yang ia anggap mudah dan cepat, bahkan bisa dilakukan dari ponsel saja.
Kemudahan inilah yang dirasakan oleh konsumen seperti Fatur (22). Menurutnya, menggunakan QRIS membuat transaksi menjadi lebih cepat dan efisien.
“Karena saya jarang bawa dompet, cukup hp saja lebih cepat,” kata Fatur.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lain yang juga merasakan manfaat QRIS di antaranya pedagang di pasar tradisional, pemilik laundry, tukang cukur, bengkel, hingga tukang parkir.
Tetap Waspada di Tengah Kemudahan
Meski menawarkan segudang kemudahan, BI Sultra mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Seperti yang disampaikan Tim IKSP BI Sultra, Betrawan saat memberikan edukasi terkait QRIS dalam event Halu Oleo Half Marathon di Kendari pada 3 Agustus 2025.
Ia menekankan pentingnya verifikasi nama penerima setelah kode QR dipindai. Langkah sederhana ini adalah benteng pertahanan pertama untuk menghindari penipuan.
“Pastikan nama yang tertera di layar ponsel Anda setelah memindai QRIS sesuai dengan nama toko atau pedagang yang bersangkutan,” tegas Betrawan.
Verifikasi sederhana ini adalah benteng pertahanan pertama dari penipuan QRIS palsu. Penipuan melalui QRIS bisa terjadi jika ada pelaku kejahatan yang memasang kode QR palsu. Tanpa verifikasi, dana bisa saja terkirim ke rekening yang salah atau bahkan milik penipu.
Jika menghadapi penipuan, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Segera kumpulkan bukti transaksi, seperti tangkapan layar, lalu hubungi bank Anda untuk memblokir transaksi. Selain itu, laporkan kejadian tersebut ke kepolisian serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui kontak 157.
Kisah dari Ansori sang penjual buah keliling dan Arhan pemilik Alpukat Kocok, menjadi bukti nyata bagaimana inovasi digital tak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga membantu UMKM beradaptasi, mengelola keuangan dengan lebih terorganisasi, dan membuka peluang baru di tengah derasnya arus digitalisasi.
Dering notifikasi di ponsel mereka bukan sekadar bunyi, melainkan melodi harapan bagi UMKM Sultra.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post