Kegiatan Beti Dewi di Jayapura diikuti sebanyak 12 desa wisata. Diantaranya Desa Wisata Asei Besar, Rhepang Muaif, Berab, Hobong, Ifar Besar, Kampung Kayo Pulau, Kampung Enggros, Tablasupa, Tablanusu, Walukubun Arso 14, dan Desa Wisata Kampung Yoboi.
Saat ini program “Beti Dewi” telah menjalin kerja sama dengan sejumlah online travel agent (OTA) diantaranya Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, dan Traveloka sebagai salah satu platform online terbesar di Asia Tenggara.
“Tapi enggak tertutup hanya empat. Ini akan kita perluas lagi dengan mitra-mitra lainnya. Karena mereka memiliki jaringan ke sekitar 50 juta lebih transaksi online UMKM yang tiba-tiba terhubung dengan produk yang diciptakan oleh kampung-kampung di Papua. Itu yang langsung konkrit bisa kita laksanakan dan akan kita monitor penjualannya dan akan dilaporkan juga,” kata Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengungkapan terima kasih kepada Menparekraf yang saat ini datang langsung melihat potensi Parekraf di Jayapura.
“Semoga ini menjadi motivasi bagi kelompok-kelompok parekraf di Kabupaten Jayapura untuk lebih meningkatkan potensinya. Kalau Kemenparekraf memfasilitasi ada di marketplace, berarti kita harus mengembangkan diri lagi, tingkatkan lagi, sehingga betul-betul menyejahterakan kita semua,” ujarnya.
Perwakilan Bank Indonesia, Thomy Andryas menyatakan BI akan mendukung program Kemenparekraf untuk mendorong pengembangan produk parekraf utamanya UMKM di desa wisata.
Discussion about this post