“Dengan pembukaan akses pasar juga menggunakan electronic commerce, kami akan fasilitasi. Melalui infrastruktur ekonomi kreatif juga kita hadirkan solusi ini untuk kebangkitan ekonomi masyarakat, buka lapangan kerja dan pemerintah memberikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” terang Sandiaga.
Salah seorang Ketua Paguyuban Sentra Industri Olahan Hasil Laut Desa Kurau Barat Andreas Maulana mengatakan masalah desain kemasan dan pengelolaan sosial media pada khususnya memang menjadi salah satu kendala yang dihadapi kelompoknya yang mayoritas diisi oleh ibu-ibu. Di paguyuban yang diketuainya, terdapat 36 UMKM yang bernaung.
Andreas mengatakan, dari tahun ke tahun secara kualitas produk yang dihasilkan sudah cukup baik. Para pelaku UMKM sudah dapat memberikan nilai tambah yang baik dari produk-produknya.
Dijelaskan bahwa ketika dulu, para pelaku masih lebih banyak memproduksi produk-produk seperti krupuk kemplang yang mentah, tapi saat ini mereka sudah lebih banyak memproduksi yang matang.
“Anak muda seperti saya mungkin sudah sedikit mengerti tentang media sosial, tapi ibu-ibu ini masih kurang mengerti sosial media. Karenanya kami berharap diadakannya pelatihan media sosial agar ibu-ibu ini dapat memaksimalkan media sosialnya,” Andreas memungkas
Penulis: Muhammad Jamil
Jangan lewatkan video populer:
https://www.youtube.com/watch?v=XPTfDD4NCEg
Discussion about this post