Padahal memberikan penyuluhan pertanian dan motivasi bisa dilakukan pemerintah untuk mengembalikkan semangat petani menanam lagi. Tak kalah penting segala hal yang mendukung petani dalam bertani seperti harga pupuk yang terjangkau dan memberikan harga jual yang layak saat panen.
Di samping itu, pemerintah dapat membantu mengedukasi para petani dalam meningkatan hasil panen yang baik sehingga kualitas hasil panen tak kalah berkualitas dengan impor. Pemerintah pun dapat mengatur impor bahan pangan atau sama sekali tak melakukan impor di saat petani panen raya karena dapat menyebabkan anjloknya hasil panen para petani, karena hal itu dapat menyebabkan para petani merugi. Sudahlah biaya tanan mahal, namun hasil panen begitu murah.
Hal ini akan berbeda jauh dengan negara yang menerapkan sistem Islam. Karena dalam pandangan Islam, negara memiliki tanggung jawab baik langsung atau tak langsung untuk menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, layanan pendidikan, kesehatan dan jaminan keamanan bagi setiap warga negara. Negara pun memiliki kewajiban untuk menciptakan kondisi perekonomian yang kondusif, sehingga rakyat mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, dan apabila memungkinkan rakyat juga mampu memenuhi kebutuhan pelengkapnya.
Dari itu negara memiliki strategi dan kebijakan dalam menjalankan aktivitas pertanian, di antaranya: Pertama, negara melakukan berbagai cara dalam meningkatkan produktivitas lahan. Peningkatan produktivitas lahan dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin pertanian yang modern lagi canggih, serta pemanfaatan obat-obatan mutakhir, dan menyediakan benih dan bibit dengan kualitas tinggi.
Negara pun memberikan modal dalam bentuk hibah kepada para petani yang tidak memiliki kemampuan dalam membeli peralatan dan mesin pertanian, obat-obatan dan benih yang dibutuhkan. Negara juga memberikan motivasi kepada para petani agar mereka memiliki keinginan membeli perlengkapan dan alat-alat pertanian yang modern dan canggih.
Discussion about this post