Oleh: Yuni Damayanti
Lagi-lagi harga telur melonjak menyebabkan keresahan rakyat terutama kaum ibu, sebab telur adalah protein hewani yang seharusnya harganya mudah dijangkau oleh rakyat ekonomi bawah.
IKAPPI menyebut harga telur di wilayah Jabodetabek berada di kisaran Rp31.000 hingga Rp34.000 per kg, sedangkan di luar Pulau Jawa atau wilayah Timur Indonesia tembus Rp38.000 per kg, bahkan lebih dari Rp40.000 per kg.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, menilai pemerintah tidak berbuat banyak terhadap kenaikan harga telur tersebut.
“Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyayangkan harga telur di pasaran terus merangkak naik tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5).
Dia mengatakan, harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir, di mana IKAPPI sendiri menemukan ada dua hal yang menjadi fokus perhatian pihaknya.
Pertama adalah karena faktor produksi, yang disebabkan oleh harga pakan yang tinggi. Kedua adalah akibat proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan, yang biasanya di distribusikan ke pasar, (Kumparan bisnis, 16/05/2023).
Melonjaknya harga telur bukan perkara baru di negeri ini, bisa dikatakan kenaikan harga telur beberapa kali terjadi dalam setahun, apalagi menjelang bulan Ramadan dan tahun baru.
Seyogianya hal seperti ini bisa dicegah oleh pemerintah dengan menjaga kestabilan harga pakan. Namun, pemerintah tidak bisa berbuat banyak sebab adanya penguasaan kapitalisme terhadap pabrik pakan ternak dari hulu hingga ke hilir. Sehingga pemerintah hanya berperan sebagai regulator saja.
Seharusnya pemerintah memiliki tugas utama untuk mengurusi urusan rakyat yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Tugas ini tidak dapat dipenuhi sebab terhalang kepentingan pihak lain. Alhasil peternak mengambil jalan menaikkan harga telur untuk menutupi biaya pokok produksi.
Sekularisme telah menyebabkan pemerintah mengabaikan tugas pokoknya. Rakyat membutuhkan negara yang mampu menyediakan pemenuhan kebutuhan pangan dan mudah di akses oleh rakyat, bukan hanya itu tentu saja rakyat pun mengharapkan jaminan kesejahteraan.
Discussion about this post