Oleh: Ir. La Ode Budi Utama
Tentu saja tidak wajar jika kita mengharapkan dua negara damai langsung. Hal multi dimensi yang menjadikan perang ini terjadi perlu diurai. Dan ini pasti bertahap.
Tahap pertama, adalah menjembatani persepsi dan kepentingan masing-masing negara antara Zelensky dan Putin, secara langsung. Ini jelas sudah sukses terlaksana.
Perundingan antara kedua negara sudah pernah terjadi, tapi melalui tim perunding. Dan pasti masih terfokus pada kepentingan dua negara saja.
Jokowi membawakan kepentingan dunia, dan prinsip-prinsip dasar menghormati kedaulatan antar negara. Dan tidak saling menjadi ancaman permanen bagi negara lain (jika Ukraina gabung ke NATO).
Kedua, adalah membuka kepentingan dunia, yaitu jaminan ekspor pangan dari kedua negara untuk dunia. Perang ini telah menjadikan kelangkaan pangan dan melambungnya harga energi di dunia. Dan blokade ekspor ini ada di tangan Putin.
Jokowi berhasil meyakinkan Putin untuk membuka blokade dan memberikan jaminan pelaksanaan ekspor dari kedua negara.
Ketiga, adalah membuka jalur komunikasi antar dua pemimpin negara, dan Jokowi menawarkan diri menjadi penengah untuk komunikasi selanjutnya.
Dan ini tentu saja akan berlangsung di “panggung belakang” dan multilateral.
Discussion about this post