• Latest
  • Trending
  • All
  • #Headline
  • Advetorial
  • Kepulauan
  • Daratan

Misteri Lagu Mars IMM: Bung Djazman Al-Kindi Komposer Seribu Tahun

1 Maret 2024

PT Vale Dinilai Terapkan Best Practice Pertambangan Berkelanjutan oleh KLH

23 November 2025

PKB Dorong Kader Perempuan Bangsa di Muna Raya Tangguh dan Kompetitif

23 November 2025

PDI Perjuangan Sultra Bakal Gelar Konferda dan Konfercab Serentak

23 November 2025

Enam Hari Berlalu, Mahasiswa Penikam Pemuda di Lorong Salangga Belum Ditangkap

23 November 2025

Sambut HPN 2026, PWI dan Polri Gelar Anugerah Jurnalistik untuk Pewarta

22 November 2025

Pelajar SMAN 1 Unaaha Ungkap Modus ‘Ordal’ dalam Pengurusan KTP di Konawe

22 November 2025

Menko Polkam Ajak PWI Berkontribusi Bangun Suasana yang Teduh

22 November 2025

Jalan Jambu Mente Kendari di Aspal, Warga: Terima Kasih Bu Wali Siska

22 November 2025

RSJPDO Oputa Yi Koo Sultra Siap Layani Pasien Peserta BPJS Kesehatan

21 November 2025

Pertamina Sulawesi Dorong Ekonomi Sirkular, Pamerkan Inovasi Pakan MBG di SDGs Action Forum Bappenas

21 November 2025

Akselerasi Digital Bank Sultra, Pengguna Mobile Banking Tembus 115 Ribu

21 November 2025

Mengangkat Tema Psycho Romantic, Nanda Prima Viral dengan Make Up Wajah Ikonik

21 November 2025
Minggu, 23 November 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Profil
  • Redaksi
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Hak Jawab
Penasultra.id
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
No Result
View All Result
Penasultra.id
No Result
View All Result
  • #Headline
  • PenaPembaca
  • PenaHealth
  • PenaKuliner
  • PenaOto
  • LayarPena
  • PenaSport
  • LensaPena
  • FigurPena
ADVERTISEMENT
Home PenaPembaca

Misteri Lagu Mars IMM: Bung Djazman Al-Kindi Komposer Seribu Tahun

Redaksi Penasultra.id by Redaksi Penasultra.id
1 Maret 2024
in PenaPembaca
A A
0

Logo IMM. Foto: Ist

3
SHARES
30
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Oleh: Rusdianto Samawa

Musik atau lagu mars adalah komposisi vokal, lirik, musik dan makna perjuangan dengan irama teratur dan kuat. Lagu Mars IMM secara khusus diciptakan untuk tingkatkan keteraturan dalam berbaris dan hidupkan barisan (shaffan) kebersamaan dalam organisasi besar, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Mars sebagai alat gerak intelektual muda Muhammadiyah. Paling sering dimainkan oleh korps paduan suara yang di iringi oleh musik yang telah diatur not (tekanan) atau setting suara berdasarkan keyakinan, keinginan dan gaya.

Lagu mars IMM diciptakan oleh Djazman Al-Kindi langsung. Selain sebagai pendiri utama IMM dan juga berkat ide gagasannya melahirkan sebuah lagu mars yang hingga kini digunakan.

Simanungkalit, Nortier (2008), Teknik Vokal Paduan Suara, Gramedia Pustaka Utama hal. 77–78 katakan kita ambil contoh pada perkembangan musik lagu mars modern yang ditandai dengan mulainya mengambil bentuk dikalangan korps musik militer Eropa pada awal tahun 1500-an. Kemajuan besar kearah musik mars modern terjadi setelah tentara Polandia dan Austria mengusir tentara kerajaan Ottoman dari Wina dalam Pertempuran Wina 1683.

Berry, Mick; Jason Gianni (2003) dalam tulisannya The Drummer’s Bible: How to Play Every Drum Style from Afro-Cuban to Zydeco. See Sharp Press menjelaskan Instrumen musik yang ditinggalkan oleh tentara Turki (drum, simbal, trompet) dengan segera diadopsi ke dalam musik militer Eropa. Kemajuan tersebut berperan besar dalam perkembangan awal korps musik modern yang terdiri dari instrument musik tiup logam, tiup kayu, dan perkusian.

Semasa Perang Revolusi Amerika (1775–1783), keberadaan korps music militer telah menjadi sesuatu yang umum. Musik mars juga telah dibakukan menjadi tiga bentuk: mars lambat/parade, mars cepat, dan mars serangan atau cepat ganda.

Pada paruh kedua abad ke-19, lagu mars sudah popular di kalangan masyarakat umum, dan mencapai puncak kepopuleran pada pertengahan tahun 1800-an hingga awal tahun 1900-an. Pada awal abad ke 20, lagu mars berkembang sebagai music untuk hiburan luar ruang dan bahkan berdansa, setelah lagu mars telah menjadi pengiring standar untuk dansa two-step.

Begitu juga penciptaan lagu mars bangsa Indonesia ketika kemerdekaan tahun 1945. Dalam risalah Muh. Yamin yang dimuat oleh tempo edisi khusus Muh. Yamin pada 2014 lalu, tentang lagu Indonesia Raya yang telah berhasil menggairahkan semangat persatuan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Seiring terwujudnya kemerdekaan Indonesia, lagu ini dijadikan lagu nasional dan lagu pemersatu.

Barangkali, awal lahirnya lagu mars dalam beberapa institusi pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan, dan organisasi pelajar, mahasiswa pemuda. Pada era pra kemerdekaan, tokoh pahlawan Indonesia mulai mencari alat pemersatu bangsa untuk menjalankan propagandanya untuk mencapai kemerdekaan.

Melihat beberapa alternatif yang dapat digunakan seperti simbol bendera merah putih, nama Indonesia, dan lagu Indonesia Raya. Tokoh pahlawan melihat kondisi sejarah bahwasanya musik sangat efektif digunakan sebagai metode propaganda dan perlawanan seperti yang dilakukan Wali Songo, dan Jepang.

Lagu Indonesia raya diciptakan Supratman pada 1924. Sejak saat itu peran lagu Indonesia Raya sangat berpengaruh dalam gerakan kemerdekaan bahkan penjajah sangat menentang lagu tersebut dinyanyikan.

Baca Juga

Front Nelayan Indonesia Minta Prabowo Subianto Segera Pecat Menteri KKP

Partai Negoro: Prabowo Harus Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Partai Negoro Minta Prabowo Jangan Pilih Menteri Bajak Laut

Menimbang ‘Harga’ Partai dalam Pemilu

Ada sebuah cerita ketika penjajah melarang rakyat Indonesia karena mendengar lagu mars. Menyanyikan mars secara kreatif oleh sebagian rakyat Indonesia sebelum dilarang penjajah (Susanto T, 1986;221). Dari hal tersebut bisa kita lihat bahwa penjajah sangat takut lagu Indonesia Raya menjadikan rakyat Indonesia bergerak dan mengancam keberadaannya di Indonesia.

Ichwanuddin Buchori (2015), Formalitas Lagu Mars dalam Institusi dapat dilihat sebagai jalan doktrin. Dari situ kita lihat bahwa fungsi musik bisa dijadikan media pengancam suatu penjajahan yang dapat menjadi alat mobilisasi masa untuk melawannya.

Selain itu bisa menjadi media menyebarkan tujuan suatu gerakan tertentu. Terlihat dalam lirik Indonesia raya yang diciptakan Supratman pada 1924 “Indonesia Raya Merdeka Merdeka“. Lirik tersebut memberikan pengertian kepada rakyat dari semua lapisan untuk menentang penjajah dan pertahankan hal kemerdekaan.

Paska kemerdekaan banyak partai gunakan mesin propaganda berupa lagu. Bahkan lagu zaman PKI yang pada dasarnya bahwa partainya sudah dibubarkan tetapi lagu marsnya masih mengiang sampai sekarang. Salah satu lagunya adalah “genjer-genjer” yang menjadi mesin memobilisasi masa untuk menanamkan ideologi parati.

Setelah Orde Lama munculah kultur musik yang sangat berbeda dan kaku. Zaman Soeharto mengedepankan satu ideologi saja dalam bernegara yaitu Pancasila. Saat itu pula mulai muncul trend semua institusi harus berideologi Pancasila karena ideologi nasional.

Jadi ormas-ormas yang berideologi lain harus dirubah menjadi berideologi Pancasila, dengan demikian pastilah marsnya pun akan berubah dan harus mengandung niai-nilai Pancasila. Saat itu, mulailah terjadi degradasi mars dalam tubuh institusi dan cenderung mengedepankan formalitas saja, entah dalam menyanyikan lagu mars.

Selain itu, tujuan lagu mars juga sangat terasa, khususnya pada saat ini yang memaksa dan media untuk mencintai suatu institusi organisasi. Dari beberapa pengamatan dalam organisasi pelajar, mahasiswa dan pemuda terdapat lagu mars masing-masing.

Disana kita temukan fenomena, bahwa tak ada satu pun yang tahu siapa pencipta lagu mars dari masing-masing institusi yang digelutinya. Terutama lagu mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Bisa, dijamin mulai dari Pimpinan Komisariat hingga pimpinan DPP tidak tau siapa pencipta sebenarnya lagu mars IMM itu.

Rezim Orde Baru menggunakan lagu mars untuk propaganda ideologi menentang pemerintah. Nilai-nilai pemaksaan dalam pembuatan lirik lagu tidak fleksibel dan harmonis, kadang terkesan maksa. Ini yang menjadi momok para komposer dan penyanyi. Bagaikan robot yang tersistem bukan menggunakan perasaan dalam menyanyikan.

Lebih parahnya menyanyikan mars menjadi beban bagi individu. Padahal substansi lagu mars adalah alat perlawanan untuk membangkitkan giroh perjuangan. Pasalnya setiap lagu dapat menunjukkan kinerja dalam posisi, nada, penghayatan. Terlihat jelas dari ekspresi, saat posisi bernyanyi sembari memukulkan makna yang terkandung dalam lagu mars, terasa seperti sesuatu yang hambar dan menjadi kegiatan formal saja.

Bisa digaris bawahi menyanyikan lagu mars organisasi secara pribadi dimanapun berada dan sedang apa saja secara reflex maka menjadi tolak ukur kinerja, perasaan dan pikiran dalam sebuah aktivitas organisasi.

Misteri sejarah penciptaan lagu mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bisa dibagi dalam beberapa tahapan, yakni; Tahap Penciptaan, proses kelahiran lagu mars pada saat tahun 1963 itu merupakan refleksi realitas dan diaspora sejarah itu sendiri sejak 1934-1963. Diantara sekian panjang perjalanan, seorang Djazman Al-Kindi bertindak sebagai komposer berkelas yang dituntut harus mampu melahirkan sebuah genre lagu mars pergerakan sehingga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang bisa hidup seribu zaman dalam perjalanan doktrin organisasi.

Djazman memulai menyerukan kepada seluruh kaum muda agar bersama lakukan amar makruf nahi mungkar untuk meluruskan kiblat bangsa dan mengisinya kelak. Djazman membuat dan menulis lagu Mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memiliki dua fase malam. Pada malam pertama, kata-kata awal yang muncul dalam oretan tulisan Djazman membuat Mars IMM adalah:

Ayolah Ayo-ayo….
Derap derukan langkah
Dan kibar geleparkan panji-panji
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Sejarah Ummat Telah Menuntut Bukti

Kelahiran kata “Ayolah… Ayo…Ayo.. dan Ingatlah Ingat-Ingat….” dalam lagu mars IMM itu, berasal dari lagu petani miskin kota yang diaransemen dalam genre Islami. Sementara kata “Seribu Zaman” terkandung harapan, cita dan tujuan mulia amar makruf nahi mungkar, sebagaimana harapan Djazman terhadap keberlangsungan organisasi.

Kirim lagu mars IMM juga kerap ditulis dan terelaborasi dalam pidato-pidato Djazman Al-Kindi seperti pidatonya pada 14 Maret 1965 saat Milad pertama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Djazman Al-Kindi mengatakan “Kita harus hidup seribu zaman lagi, tampuk pimpinan umat ada di kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.”

Page 1 of 2
12Next
Tags: Djazman Al-KindiIMMMars IMMMuktamar IMMRusdianto Samawa
Share1Tweet1SendShare
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Pasang Iklan Penasultra

Ikuti Kami :

ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Punya RKAB, PT Diamond Tetap Menjual Batu Gamping hingga ke Bahodopi

Next Post

Polisi Austria Selidiki 17 Orang Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur

RelatedPosts

Kisah dan Nilai Perjuangan Oputa Yi Koo Bagi Peserta Didik

10 November 2025

#savehakimkhamozaro

5 November 2025

Sumpah Pemuda dan Tantangan Zaman Digital

29 Oktober 2025

Semangat Pemuda dan Amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober

28 Oktober 2025

Masa Depan Digital Kita Suram?

22 Oktober 2025

Menggerakkan Pendidikan, Mengubah Masa Depan: Refleksi Capaian Satu Tahun

22 Oktober 2025
Load More
Next Post

Polisi Austria Selidiki 17 Orang Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur

Discussion about this post


PenaEkobis

PenaEkobis

Pertamina Sulawesi Dorong Ekonomi Sirkular, Pamerkan Inovasi Pakan MBG di SDGs Action Forum Bappenas

by Redaksi Penasultra.id
21 November 2025
0

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong ketahanan pangan dan pembangunan...

Read moreDetails

Akselerasi Digital Bank Sultra, Pengguna Mobile Banking Tembus 115 Ribu

21 November 2025

SeaBank Indonesia dan Women’s World Banking Dukung Peluncuran UMKM Pintar

20 November 2025

Sultra–Jatim Kolaborasi Hingga Sinergi Perkuat Jejaring Ekonomi dan Investasi

20 November 2025

Bank Sultra dan Bank Jatim Teken MoU, Jadi Akselerator Peningkatan Kualitas Layanan

20 November 2025

Recommended Articles

Gandeng Perusahaan dan Pemerintah, Asmo Sulsel Edukasi Safety Riding

1 Maret 2025

Puluhan Ribu Pendukung Bakal Antar Rajiun-Purnama Daftar di KPU Muna

17 Agustus 2024

Zulmansyah: Menjaga Kebhinekaan Penting Dilakukan Media Jelang Pilkada 2024

25 September 2024

Stop Politisasi JIS

16 Juli 2023

Gita Youbi Hingga Farrel Prayoga Bersaing di ADI 2022

14 November 2022
Load More

Populer Minggu Ini

  • Kisruh Lorong Empang-Wapunto Berujung Penutupan Jalan di Poros Sutan Syahrir Muna

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Ukir Prestasi di Ajang Nasional, Syeirah Putri dapat Apresiasi dari SMAN 1 Raha

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Jalan Jambu Mente Kendari di Aspal, Warga: Terima Kasih Bu Wali Siska

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Pemuda Wundumbatu Diserang Sajam di Lorong Salangga Kendari

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Enam Hari Berlalu, Mahasiswa Penikam Pemuda di Lorong Salangga Belum Ditangkap

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
logo penasultra

penasultra.id
PT Pena Sultra Grup
(Penerbit/Pengelola Penasultra.id)
NPWP: 93.591.690.8-811.000

Kontak »

Advetorial

Peluh Prajurit TMMD 125 Jadi Harapan Baru Warga Nekudu Konawe

Evaluasi Pilkada 2024, Cara KPU Sultra Siapkan Strategi Pemilu Lebih Berkualitas

KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Link Corner

  • Dewan Pers
  • Persatuan Wartawan Indonesia
  • Serikat Media Siber Indonesia
  • Siberindo.co
  • Dinamikasultra.com
  • Triaspolitika.id
  • Metrosultra.id
  • Bikasmedia.com

  • Profil
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Hak Jawab
  • Kontak
  • Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️

error: Maaf tidak bisa.!!
No Result
View All Result
  • Home
  • Sulawesi Tenggara
    • MetroKendari
    • Daratan Sultra
      • Bombana
      • Kolaka
      • Koltim
      • Kolut
      • Konawe
      • Konsel
      • Konut
    • Sultra Kepulauan
      • Konkep
      • Baubau
      • Buton
      • Buteng
      • Butur
      • Busel
      • Mubar
      • Muna
      • Wakatobi
  • Gaya Hidup
    • PenaEntertain
    • PenaHealth
    • PenaKuliner
    • PenaOto
    • PenaTekno
    • PenaDestinasi
  • Style Pena
    • PodcastPena
    • FigurPena
    • LayarPena
    • LensaPena
    • PenaPembaca
  • News Room
    • PenaNusantara
    • PenaEkobis
    • PenaHukrim
    • PenaSport
    • PenaEdukasi
    • PenaPolitik
    • PenaCelebes
    • PenaMancanegara
  • Advetorial
  • Link Corner
    • Dewan Pers
    • Persatuan Wartawan Indonesia
    • Serikat Media Siber Indonesia
    • Siberindo.co
    • Dinamika Sultra
    • Trias Politika
    • Metrosultra.id
    • Bikasmedia.com
SMSI - Dewan Pers Penasultra.id

Ikuti Kami :

Copyright © 2023 Penasultra.id, Made with ❤️