Oleh: Rusdianto Samawa
Penulis sangat mengenal Abdul Wahab, Rektor baru Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) yang akan dilantik pada Rabu, 21 Des 2022 di Auditorium H. Anwar Ikraman. Abdul Wahab berdarah kelahiran Sumbawa Desa Mapin Kebak, Kecamatan Alas Barat.
Abdul Wahab lahir dari tokoh pendakwah dan Mubaligh Muhammadiyah di Sumbawa. Kedua orangtuanya merupakan pimpinan Muhammadiyah Cabang Alas. Abdul Wahab sudah dari rahim ibu kandung berstatus Muhammadiyah. Karena genetik kedua orangtuanya Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Sejak umur 7 tahun, masa Sekolah Dasar, Abdul Wahab sudah memiliki kepekaan sosial dan visi besar bangun Muhammadiyah. Saat itu, ikut serta mendirikan masjid, musollah (langgar) dan sekolah ibtidaiyah Muhammadiyah. Masa-masa sekolah menengah, Abdul Wahab sudah ikut berdakwah bersama kedua orangtuanya.
Kepemimpinan Abdul Wahab sudah terlihat, sejak dari sekolah dasar hingga menengah, sudah mengikuti pelajaran keislaman, aktif di organisasi Muhammadiyah. Mengisi pengajian di Sumbawa. Membangun struktur cabang dan ranting Muhammadiyah.
Setelah menamatkan sekolah menengah atas, Abdul Wahab yang bercita-cita menjadi pendakwah. Kemudian, melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo Raya. Masuk pondok pesantren Sobron dibawah naungan kampus UMS. Terbilang prestasinya cukup baik selama menempuh kuliah S1.
Pasca tamat kuliah, Abdul Wahab mengabdi di Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Selama mengabdi, Abdul Wahab pengampu mata kuliah Al-Islam Ke-Muhammadiyahan. Selama pengabdiannya dikenal sangat baik oleh mahasiswa.
Penulis mengenang perjalanan bersama beliau. Sala satu yang membujuk masuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah beliau. Karena beliau sendiri alumni IMM Sobron UMS. Walaupun sedikit berbeda dari basic pemikiran. Seluruh rangkaian pengkaderan Muhammadiyah, dari DAD IMM, Melati 1, 2, 3 Pemuda Muhammadiyah hingga Baitul Arqam yang sangat wajib di Muhammadiyah sudah dilalui semua.
Mengenal Abdul Wahab sebagai mentor dan guru yang ulung dibidangnya. Proses pembimbingan terhadap kami yang masih belia dalam perkaderan IMM, tentu sangat membutuhkan bimbingan, pemikiran, gerakan, dan tindakan.
Abdul Wahab seorang yang tawaddu’ dan jujur dalam segala aktivitas sehari-hari. Hidup lurus, terbuka, dan moderat. Termasuk cendikia muslim yang lahir dari keluarga sederhana. Bekal mengenal Muhammadiyah sejak kecil dan tumbuh dalam dinamika dakwah keislaman. Membuat Abdul Wahab dihantarkan oleh takdirnya menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram saat ini.
Perjuangan tanpa lelah, pemikiran yang terus diperas untuk kepentingan Muhammadiyah. Sungguh banyak karya dan manfaat yang dihasilkan. Orang melihatnya dipandang tak mampu. Sesungguhnya cara pandang streotif jadi kekuatan bekerja dalam sunyi, bukan menumpuk harta dan kekayaan. Filosofinya “berlomba untuk kebaikan umat adalah Amaliah yang menghantarkan kita pada kebahagiaan hati, jiwa dan ibadah.”
Sebagai Abdul Wahab sering mengutip ayat Al-Quran: “Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah: 105).
Inti dari ayat diatas bahwa program-program umat dalam kesunyian itu dikerjakan tanpa ada yang tau siapa sebenarnya yang membangun jaringan dan menggandeng program Pendidikan Bahasa Arab, Infrastruktur Ma’had, distribusi dosen dan guru bahasa Arab, penopang penghafal Al-Qur’an melalui pembangunan TPQ dan masjid-masjid.
Discussion about this post