Puas foto-foto, kami bergeser ke jembatan Tano Ponggol dan hari kedua finis di hotel Pangururan Samosir. Di hotel disambut oleh Pemda Samosir dengan kegiatan pemaparan potensi daerahnya.
Nah, saat menginap di hotel, barulah saya sadar pada saat jelang magrib ternyata di Samosir tidak ada kipas angin dan AC. Cuaca dingin di pulau Samosir membuat dua pendingin ruangan itu tidak laku.
Oh iya, ternyata saat ini Kementerian Pariwisata dengan program wonderful Indonesia menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) Toba. Dengan sendirinya tempat ini akan bergerak maju mendekati pariwisata Bali. Ditambah lagi pengakuan dunia melalui Unesco sejak tahun 2020 menetapkan Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark.
Hal yang wajar jika kita sebagai rakyat Indonesia terus menjaga “Heritage of Toba” ini. Dan Indonesia harus berbangga hati karena dunia tidak hanya mengenal Bali sebagai tempat wisata namun dimasa akan datang Danau Toba akan sejajar dengan Bali dalam hal pariwisata.
Keesokan harinya, perjalanan jurnalistik rombongan ekspedisi bergerak menuju wisata budaya di Huta Siallagan yang dikenal sebagai situs sejarah yang dipimpin Raja Siallagan. Puas berwisata di lokasi yang masih berada di pulau Samosir itu, rombongan naik kapal ferry menuju mess pora-pora milik Pemprov Sumut.
Usai makan siang dan istirahat sejenak, perjalanan dengan pengawalan Polisi Militer (POM) bergerak ke ibukota Pematang Siantar. Di Kota berumur 120 tahunan ini, kami disambut oleh Walikotanya Srikandi berlatar belakang dokter spesialis anak, Susanti Dewayanti yang didampingi suaminya yang juga menjabat ketua Dekranasda.
Kami diajak berkeliling kota Pematang Siantar menggunakan transportasi tua zaman perang berupa Becak motor peninggalan Belanda.
Kemudian rombongan menyempatkan salat magrib di Detasemen POM Pematang Siantar lalu menuju ke Kabupaten Serdang Bedagai. Ditempat ini kami disambut makan malam oleh bupatinya pak H. Darma Wijaya. Sang bupati nampak semangat menyambut rombongan para pewarta dari keterwakilan seluruh Provinsi di Indonesia.
Ketua SMSI Sumut, Erris J Napitupulu mengatakan, inilah dukungan nyata SMSI dalam mempertahankan Kaldera Geopark Toba yang telah diraih Sumut.
“Melalui Ekspedisi Geopark Kaldera Toba diharapkan para jurnalis dan pengusaha media yang bergabung di SMSI dapat mengeksplor keindahan dan culture yang ada di kawasan Danau Toba,” harap Erris.
Ekspedisi Kaldera Geopark Toba dimulai di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, Kota Siantar, Kabupaten Serdangbedagai dan berakhir di Kota Medan.(***)
Penulis adalah wartawan asal Kabupaten Konawe Kepulauan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post