Kendati demikian, dia mengatakan, peluang ekspor produk olahan nikel ke Uni Eropa masih dapat ditingkatkan di tengah momentum geopolitik tahun ini. Hanya saja eksportir harus mendapatkan kemudahan izin masuk ke Uni Eropa.
“Saat ini produk nikel dari smelter sudah terikat dengan investor di China, jadi 70 persen produk sudah terikat kontrak,” terang Djoko.
Seperti diberitakan sebelumnya, Uni Eropa setuju untuk melarang impor batubara dari Rusia setelah laporan kekejaman Rusia di Ukraina mendorong para pejabat wilayah tersebut untuk memperluas sanksi putaran kelima.
Paket sanksi, yang juga mencakup larangan sebagian besar truk dan kapal Rusia memasuki wilayah Uni Eropa ini, ditandatangani oleh diplomat blok itu pada Kamis (7/4/2022) dan diumumkan oleh Prancis.
Uni Eropa (UE) sempat menahan diri untuk tidak memukul sektor energi Rusia dalam putaran sanksi sebelumnya setelah Jerman dan Hungaria memblokir langkah tersebut karena ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil Rusia.
Editor: Muhammad Jamil
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post