Oleh: Sutrisno Pangaribuan
Pasca nama Once Mekel dimunculkan sebagai bakal calon (balon) walikota Medan 2024, sejumlah partai politik (parpol) mulai bereaksi dengan menyebut sejumlah kandidat. Namun hingga saat ini, belum ada balon walikota yang “seimbang” dengan Once.
Barangkali kalau parpol lain mau mengimbangi Once Mekel, maka mereka harus mengajukan Ahmad Dhani, Meutya Hafid, atau Pasha Ungu.
Bagi PDIP sendiri, peluang bagi Once tidak hanya ada di Pilkada kota Medan. Once juga berpeluang dimajukan di Pilkada kota Depok, Jawa Barat, atau di Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Once saat ini menjadi salah satu kader potensial yang dimiliki PDIP yang memiliki “daya tarik pun daya pikat” bagi masyarakat. Once tidak hanya memiliki kemampuan mencipta lagu dan bernyanyi. Once memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, rendah hati, mengerti dan memahami masalah.
Sebagai seniman, Once pasti mampu menciptakan harmoni, menjembatani segala bentuk perbedaan. Sebagai profesional, Once akan menggabungkan daya nalar (otak) dengan rasa (hati), sehingga akan menjadi pemimpin yang kuat sekaligus lembut.
Once mampu tegas sekaligus merangkul, membujuk dengan lembut staf dan warganya. Maka kota Medan, kota para ketua, sangat tepat dipimpin oleh Once. Capres dengan kemampuan “jogetin saja” ditetapkan KPU memeroleh 58% suara, apalagi Once, seniman asli dengan segudang kemampuan profesional.
Kota Medan yang semula direncanakan diterangi “lampu pocong”, kini gelap, tak tentu arah. Proyek ambisius dengan anggaran besar, dipastikan tidak akan selesai hingga walikota berganti. Maka potensi terjadinya “lampu pocong jilid 2”, sangat terbuka. Maka walikota Medan berikut harus memiliki kemampuan memahami masalah, sekaligus berani mencari jalan keluar.
Discussion about this post