Sebagai seniman, Once pasti mampu menciptakan harmoni, menjembatani segala bentuk perbedaan. Sebagai profesional, Once akan menggabungkan daya nalar (otak) dengan rasa (hati), sehingga akan menjadi pemimpin yang kuat sekaligus lembut.
Once mampu tegas sekaligus merangkul, membujuk dengan lembut staf dan warganya. Maka kota Medan, kota para ketua, sangat tepat dipimpin oleh Once. Capres dengan kemampuan “jogetin saja” ditetapkan KPU memeroleh 58% suara, apalagi Once, seniman asli dengan segudang kemampuan profesional.
Kota Medan yang semula direncanakan diterangi “lampu pocong”, kini gelap, tak tentu arah. Proyek ambisius dengan anggaran besar, dipastikan tidak akan selesai hingga walikota berganti. Maka potensi terjadinya “lampu pocong jilid 2”, sangat terbuka. Maka walikota Medan berikut harus memiliki kemampuan memahami masalah, sekaligus berani mencari jalan keluar.
Persoalan banjir (genangan air), kemacetan, tata kelola parkir yang buruk, kesemrawutan pasar tradisional, peredaran narkoba, kejahatan jalanan (begal), tingkat pengangguran yang tinggi, serta indeks kebahagiaan warga kota yang rendah, menjadi pekerjaan rumah (PR) Once Mekel jika akhirnya diberi mandat oleh PDIP dan rakyat.
Once Mekel akan berhasil memimpin kota Medan karena tidak memiliki hubungan dan beban dengan masa lalu. Tidak ada relasi dengan “para ketua” yang sekian lama mencengkram kota Medan.
Discussion about this post