Putusan MK No.60/PUU-XXII/2024, yang seharusnya menjadi kabar baik, berubah petaka bagi KIM Plus. Kedaulatan Parpol anggota KIM Plus direnggut, demokrasi dipasung. Pilihannya ikut, dan tertib, atau berani melawan, harus siap menghadapi banyak masalah.
Tidak ada demokrasi sama sekali di Parpol anggota KIM Plus. Organisasi mahasiswa (Ormawa) lebih demokratis, dan lebih merdeka dari pada Parpol KIM Plus.
Kita beruntung memilki PDIP yang selalu memekikkan kata “merdeka” dalam setiap kegiatan. PDIP satu-satunya Parpol yang memberi ruang bagi kebebasan berpikir, merdeka berekspresi, dan terbuka bagi perbedaan pendapat.
PDIP tidak pernah memasung gagasan, ide, atau program politik kader. PDIP suka kader yang tidak mementingkan diri sendiri, berani, dan siap mengambil risiko. Meski ada oknum elit-elit lokal PDIP yang suka baper dengan alasan tegak lurus.
Maka untuk semua kader Parpol anggota KIM Plus, yang kebebasannya dirampas, hak politik untuk maju dibatasi, mari gabung PDIP. Sebagai rumah besar kaum nasionalis, PDIP memberi penghormatan bagi kepelbagaian dan warna-warni.
Demikian juga kepada simpatisan dan konstituen Parpol anggota KIM Plus yang “merdeka” dan ingin berjuang wujudkan demokratisasi, mari berjuang bersama PDIP.
Discussion about this post