Oleh: Ramad Arya Fitra
Kabupaten Buton Tengah (Buteng) merupakan wilayah pesisir yang dianugerahi potensi sumber daya laut yang melimpah dan beragam.
Teluk-teluk yang tersebar di sepanjang pesisirnya menawarkan kondisi perairan yang tenang, kualitas lingkungan yang mendukung, serta kedalaman dan arus yang ideal untuk budidaya perikanan, khususnya budidaya keramba apung.
Meski demikian, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal, sehingga peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kontribusi ekonomi daerah masih terbatas.
Studi menggunakan analisis Geographic Information System (GIS) menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah pesisir Buton Tengah, khususnya di sekitar Teluk Lasongko, memiliki kesesuaian lokasi yang sangat baik untuk pengembangan budidaya keramba jaring apung.
Parameter lingkungan seperti kedalaman perairan, arus, suhu, dan salinitas di wilayah ini memenuhi kriteria ideal untuk budidaya ikan kerapu dan komoditas perikanan lainnya. Temuan ini menegaskan potensi besar budidaya laut yang dapat menjadi andalan ekonomi daerah.
Sayangnya, data menunjukkan penurunan produksi budidaya ikan kerapu dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017, produksi ikan kerapu di Buteng tercatat mencapai 96,04 ton. Namun, pada tahun 2019, produksi menurun drastis menjadi hanya 3 ton dengan nilai sekitar Rp249,64 juta (Sumber: databudidaya.argocipta.com).
Fakta ini menandakan adanya tantangan dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi perairan, baik dari sisi teknis, kelembagaan, hingga aspek kebijakan dan pendanaan.
Sejalan dengan hasil kajian ilmiah tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah melalui visi Bupati menegaskan komitmennya untuk mengembangkan potensi perikanan budidaya di teluk-teluk daerah ini.
Pembangunan dan pengembangan keramba apung menjadi salah satu fokus strategis dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Visi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat pembudidaya, seperti yang ditemui di Desa Watorube, dimana pelaku keramba menyatakan kesiapan mereka untuk mengawal dan mendukung program tersebut.
Sinergi Lintas Sektor
Peran perguruan tinggi, khususnya Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, sangat krusial dalam mengawal dan mendukung keberhasilan program ini.
Discussion about this post