Melalui riset terapan, pelatihan teknis, dan pendampingan kepada pembudidaya, kampus dapat membantu mengatasi berbagai kendala teknis, meningkatkan produktivitas, serta memfasilitasi pengembangan teknologi budidaya yang sesuai dengan karakteristik lokal.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Tengah juga memiliki tanggung jawab besar dalam penyusunan kebijakan teknis, pengaturan zonasi budidaya, pengawasan kualitas lingkungan, serta pemberian pelatihan dan pendampingan berkelanjutan kepada para pembudidaya.
Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi faktor penentu utama keberhasilan budidaya keramba apung yang berkelanjutan dan produktif.
Pengalaman dari daerah lain seperti Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan dan Karimun di Kepulauan Riau yang berhasil mengembangkan budidaya keramba apung menunjukkan pentingnya pengelolaan yang terencana, dukungan kebijakan yang tepat, serta kolaborasi multisektor.
Keberhasilan ini membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah, yang menjadi pelajaran penting bagi Buton Tengah.
Kebijakan Strategis
Untuk mewujudkan potensi besar ini, diperlukan kebijakan strategis yang meliputi: penetapan zonasi budidaya yang jelas berdasarkan kajian lingkungan, pelatihan dan pendampingan teknis berkelanjutan.
Kemudian, fasilitasi akses modal dan teknologi modern, pengawasan ketat terhadap lingkungan dan kesehatan ikan, pembangunan infrastruktur pendukung, penguatan kolaborasi multisektor, pengembangan akses pasar domestik dan ekspor, serta regulasi perlindungan dan pemberian insentif kepada pembudidaya.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi aktif antar pemangku kepentingan, pengembangan budidaya keramba apung di teluk Buton Tengah dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut.
Visi Bupati Buton Tengah yang berorientasi pada pengembangan sektor perikanan budidaya adalah langkah strategis yang sangat relevan dan perlu didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat.(***)
Penulis: Dosen Ilmu Kelautan USN Kolaka
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post