Lebih dari itu, adanya sekat-sekat negara dan paham nasionalisme menjadikan negeri kaum muslim yang lain tidak bisa berbuat banyak. Jikapun ada kaum muslim yang lain secara individu ingin membantu saudaranya di Palestina untuk berjihad juga dibatasi oleh persyaratan yang rumit oleh Negara. Inilah karena tidak adanya persatuan kaum muslim yang menyatukan umat dari berbagai wilayah yang ada di belahan bumi lainnya.
Hal ini berbeda jauh dengan sistem Islam, di mana dalam Islam tidak ada batas teritorial yang bisa menyekat dan membatasi kaum muslim untuk membantu saudaranya yang lain, meskipun berbeda tempat dan wilayah tinggalnya, karena mereka masih dalam satu kepemimpinan. Bahkan negara akan turun langsung mengirim tentara-tentaranya jika ada sebagian wilayah kaum muslim yang diambil oleh musuh.
Selain itu, negara pula akan mendistribusikan makanan pokok dan kebutuhan yang dibutuhkan pada wilayah yang terjadi konflik dengan mudah, sehingga tidak akan kita temukan wilayah yang menutup batas negaranya hanya karena mereka berbeda wilayah, karena kaum muslim memiliki pemimpin yang sama yang dapat melindungi mereka.
Lebih dari itu, kaum muslim itu ibarat satu tubuh jika ada satu tubuh yang sakit maka tubuh yang lain akan merasakannya juga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya).” (Shahih Muslim 4685).
Oleh karena itu, kita tidak bisa berharap pada pemimpin kaum muslim saat ini karena mereka masih dibatasi oleh teritorial dan paham nasionalisme. Dari itu, sungguh kita butuh sistem yang tak akan menghalangi kaum muslim lain dalam membantu saudaranya yang terzalimi, hanya karena beda wilayah.
Olehnya itu, umat ini hanya bisa berharap pada sistem Islam yang akan mampu membebaskan umat ini dari kezaliman. Wallahu a’lam.(***)
Penulis adalah Pemerhati Sosial Asal Konawe
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post