Berdasarkan data tiga tahun terakhir, kunjungan pelayanan jantung di Provinsi Sultra sampai dengan Oktober 2021 sebanyak 44.498 jumlah kunjungan pasien jantung. Di samping itu, data prevalensi jantung kawasan regional timur Indonesia (10 provinsi) berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 sebesar 1,48 persen.
“Berangkat dari hal-hal tersebut, maka salah satu program strategis saya, Ali Mazi, SH, selaku Gubernur, bersama Bapak Dr. H. Lukman Abunawas, SH. M.Si,. MH, selaku Wakil Gubenur Sultra Periode 2018-2023 adalah pembangunan rumah sakit jantung pembuluh darah dan otak (RSJPDO) di Provinsi Sultra, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023,” kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur memandang rumah sakit tersebut sangat dibutuhkan tidak hanya bagi masyarakat Sultra, tetapi juga di luar Sultra, karena masyarakat dapat mengakses secara langsung pelayanan kesehatan jantung pembuluh darah dan otak secara terjangkau, dan diharapkan menjadi rumah sakit rujukan di kawasan timur Indonesia yang mencakup 10 provinsi.
Selain Sultra, provinsi lainnya adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, dengan total jumlah penduduk berdasarkan data BPS tahun 2020 sekitar 23,46 juta jiwa.
Ali Mazi Beri Gambaran Umum RSJPDO Oputa Yi Koo
Gubenur Sultra, Ali Mazi memaparkan gambaran umum RSJPDO Oputa Yi Koo yang dibangun di atas lahan seluas lima hektar milik pemprov. Luas bangunan 43.000 meter persegi, berdekatan dengan lokasi permukiman serta bangunan komersil lainnya, dan rumah ibadah.
Pemberian nama Oputa Yi Koo pada rumah sakit tersebut untuk mengenang dan menghargai jasa Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional pertama asal Sultra.
Adapun visi RSJPDO Oputa Yi Koo, yakni “menciptakan rumah sakit jantung, pembuluh darah dan otak oputa yi koo dengan pelayanan unggulan di bidang kardiovaskular dan otak yang menjadi rumah sakit rujukan kesehatan kawasan timur indonesia”.
Discussion about this post