Tentu hal ini sangat berbeda dengan Islam yang menganggap lansia adalah tanggungjawab anaknya, terutama anak laki-laki. Merawat orang tua atau birrul walidain merupakan amalan yang utama. Hukumnya fardhu ain dan amalan ini merupakan hak orang tua atas anak-anaknya.
Orang tua, apalagi jika sudah sepuh, merupakan gerbang untuk masuk ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: ”Celaka seseorang itu (diulang tiga kali). Sahabat bertanya: siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab: orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga.” (HR Muslim).
Imam Nawawi dalam Almanhaj mengatakan hadis ini akan memotivasi seseorang untuk melakukan birrul walidain dan menjelaskan besarnya pahala merawat orang tua. Jadi, merawat orang tua hingga sudah sepuh merupakan sebab masuknya seseorang ke dalam surga.
Keutamaan berbakti kepada orang tua menurut sebagian ulama merupakan amalan yang dapat menggugurkan dosa-dosa besar. Oleh karena itu, orang yang diberi hidayah oleh Allah SWT untuk berbakti kepada orang tua seakan mendapat ghanimah atau harta yang sangat besar.
Keberhasilan berbakti kepada orang tua tergantung kepada ketelatenan dan kesabaran seseorang. Semakin tua usia orang tua, maka harus semakin telaten dan sabar dalam menghadapinya.
Karena kewajiban berbakti kepada orang tua dan laki-laki memiliki kewajiban menafkahi keluarganya, maka negara bertanggung jawab menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi rakyatnya. Jika keluarga lansia ini tidak mampu menafkahinya atau lansia hidup sebatangkara maka negara mengambil alih kewajiban penafkahanya.
Dalam Islam negara berkewajiban menyediakan layanan kesehatan gratis bagi rakyatnya yang mudah di akses oleh semua kalangan.
Selama mereka menjadi warga negaranya maka semua layanan gratis boleh diakses oleh penduduknya baik yang usia muda maupun lansia, tidak perlu menunggu peringatan hari lansia untuk mendapatkan bantuan. Sebab mereka akan mendapat bantuan setiap saat, tidak ada satu pun lansia yang hidup terlantar di masa tuanya, wallahu a’lam bisshowab.(***)
Penulis: Asal dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post