Perempuan berpakaian mini yang mengibarkan bendera merah putih di THM tidak akan merusak siapapun kecuali para pria yang berpikiran mesum. Sebab pakaian mininya sama saja dengan pakaian mini yang dikenakan para atlet renang dan atletik, saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ketika memenangi pertandingan olahraga antar negara.
Perempuan berpakaian mini yang mengibarkan bendera merah putih di THM pasti lebih cinta kepada Indonesia dibandingkan para tersangka TOP, Azis, Dicky, dan Noel.
Maka pakaian mini tidak dapat lagi dibandingkan dengan stelan jas dan kebaya para pejabat dan keluarga yang merampok uang negara. Perempuan berpakaian mini yang mengibarkan bendera merah putih justru memberikan pelajaran berharga terkait cinta Indonesia.
Cinta negara tidak ditentukan oleh jenis dan bentuk pakaian. Pakaian mini tidak akan merusak anak-anak bangsa (kecuali orang-orang yang berpikiran mesum).
Perempuan berpakaian mini tidak lebih berbahaya daripada pejabat dengan stelan jas dan kebaya mahal, namun merampas hak-hak warga negara lainnya yang menerima suap maupun melakukan pemerasan.
Perempuan dengan pakaian mini yang kibarkan bendera merah putih di THM lebih berguna untuk bangsa dan negara dibanding tersangka TOP, Azis, Dicky, maupun Noel. Lebih mulia daripada perampok uang negara yang masih bersembunyi di balik tembok-tembok kekuasaan.
Perempuan berpakaian mini tersebut lebih berharga bagi bangsa dibanding para tersangka dan calon tersangka suap rehabilitasi jalan dan jembatan provinsi dan preservasi jalan nasional di Sumut, maupun para tersangka dan calon tersangka suap pembangunan RSUD Kolaka Timur, dan tersangka dan calon tersangka suap pengurusan izin pemanfaatan hutan, serta tersangka dan calon tersangka pemerasan sertifikasi K3.
Dirgahayu HUT RI ke-80 bagi perempuan berpakaian mini yang mengibarkan bendera di THM, Merdeka!.(***)
Penulis adalah Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), Presidium Pergerakan Rakyat Indonesia Makmur Adil (PRIMA)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post