Oleh: Rima Septiani, S.Pd
Peringatan 1 Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Hijriah mengandung makna mendalam dan menjadi saat yang tepat untuk refleksi spiritual serta memperkuat keimanan.
Merujuk pada kalender Hijriah Indonesia tahun 2025, tanggal 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal ini sekaligus menjadi titik awal pergantian tahun dari 1446 ke 1447 Hijriah, dan diperingati oleh umat Islam sebagai Tahun Baru Islam.
Bagi kita seorang muslim tahun baru Islam bukan sekedar pergantian angka tahun, melainkan sebuah kesempatan untuk refleksi dan introspeksi diri. Ini adalah waktu untuk merenungkan perjalanan spiritual selama setahun terakhir dan menetapkan arah perubahan yang baru.
Hari ini kita bisa menyaksikan bagaimana keadaan kaum muslimin secara global. Genosida Palestina masih terus terjadi di tengah pengkhianatan penguasa negeri muslim. Berbagai persoalan masih terus menimpa umat Islam dan nasib umat makin suram.
Kurangnya ketakwaan menjadikan sebagian besar kaum muslimin hilang ketaatannya pada syariat Islam. Mereka lupa apa tujuan hidupnya. Agama dinilai sebagai aturan ibadah ritual belaka. Menilai kehidupan dunia dengan asas materi dan kegemilangan harta.
Bukan hanya lingkup individu dan masyarakat. Faktanya, negeri-negeri kaum muslim saat ini sedang tertindas dan terpuruk. Kaum muslimin terus dirundung duka. Masalah muncul silih berganti, seolah datang tak mau pergi. Masalah ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kepemimpinan hingga kesehatan terus saja terjadi.
Di Indonesia sendiri, berbagai kejadian silih berganti mengiringi kehidupan kita. Berbagai fakta kebijakan melanda rakyat ini. Kondisi kita sedang tidak baik-baik saja. Kemiskinan masih menjadi masalah mendesak yang harus segera diselesaikan.
Selain kemiskinan, ada juga kriminalitas, pengangguran, kesenjangan hukum, kesenjangan pendidikan, kenakalan remaja yang turut mewarnai masalah sosial di Indonesia. Dan masih banyak lagi. Maka dari itu, salah satu tujuan utama dari refleksi adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan secara totalitas.
Discussion about this post