Kedua, mempersiapkan anak-anak kaum muslim agar di antara mereka menjadi para ulama yang ahli di setiap aspek kehidupan, baik ilmu-ilmu keislaman (ijtihad, fikih, atau peradilan), maupun berbagai bidang sains (teknik, kimia, fisika, atau kedokteran).
Di pundak para ilmuwan, pakar, dan ahli kelaklah, ada kesanggupan untuk membawa negara dan umat Islam menempati posisi puncak di antara bangsa-bangsa dan negara-negara lain di dunia. Walhasil negara akan menjadi pemimpin dan berpengaruh kuat dengan mabda Islam.
Negara juga memiliki peran yang paling penting dan strategis, yaitu membentuk kepribadian generasi (anak) melalui pemberlakuan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Paradigma pendidikan harus dikembalikan pada asas akidah secara berkesinambungan dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi. Sehingga melahirkan generasi yang cemerlang dan berkualitas. Generasi yang takut kepada Allah dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Itulah tujuan pokok pendidikan dalam sistem Islam, yang menjadikan akidah sebagai landasan dan mampu melahirkan generasi cemerlang dan berkepribadian mulia. Karena sejatinya pemuda adalah agent of change.
Maka mengembalikan tata kehidupan ini kepada tata kehidupan yang sesuai aturan Sang Pencipta, yakni syariat Islam haruslah menjadi perhatian kita semua. Karena Islam adalah agama yang tidak hanya mencakup keimanan dan ibadah, namun memiliki tata aturan atau syariat yang begitu sempurna dalam penjagaan jiwa, akal, harta, dan kehidupan.
Oleh karena itu, sudah saatnya menghapus potret buram generasi. Menggantinya dengan potret generasi cemerlang dengan tatanan terbaik dari Sang Pencipta, yaitu Allah SWT dengan memberlakukan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dari itu, hanya dengan penerapan syariat Islam saja, kerusakan demi kerusakan yang terjadi di masyarakat bisa terobati, termasuk kasus pembunuhan yang marak di kalangan remaja kita. Wallahu a’lam bishowab.(***)
Penulis adalah Freelance Writer
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post