Tanpa ragu Syafrizal menunjuk Prof Yusril Ihza Mahendra memenuhi semua kriteria tersebut. Tidak hanya seorang teknokrat yang berpengalaman mendampingi setidaknya lima presiden, sejak Presiden Soeharto hingga SBY, Yusril juga piawai menata negara, membangun sistem kuat, dan menata birokrasi yang saat ini cenderung harus mengalami perbaikan serius.
Lebih-lebih lagi, sosok Yusril juga punya serenceng kelebihan, yakni ia mewakili dan mampu menjadi ikon wakil Sumatra dan kalangan Muslim modernis.
“Jadi, kalau tidak mau kita terjebak seolah meniadakan peran luar Jawa dalam pendirian dan pembangunan negeri ini, Prof Yusril adalah figur yang paling kuat mewakili kekosongan representasi itu,” kata Syafrizal.
Syafrizal sendiri cenderung melihat, saat ini seolah ada penguatan dalam wacana ‘Jawa Sentris’, yang menurut dia sebenarnya merupakan hal sensitif dalam pembangunan nasionalisme bangsa.
Keyakinan Syafrizal itu dikuatkan pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP) Al-Fatih. Menurutnya, dari internal parpol pengusung, Prof Yusril adalah figur paling mumpuni untuk membantu Prabowo pada tugas-tugas presidensinya.
“Ketua Umum PBB yang selama ini senantiasa mendukung Prabowo, yakni Prof Yusril Ihza Mahendra adalah figur paling tepat. Yusril adalah seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda. Yusril juga punya segudang pengalaman di dunia internasional,” kata Al-Fatih.
Discussion about this post