“Tidak perlu ragu untuk melaksanakan wajib militer, bela negara merupakan kewajiban bagi warga negara yang memenuhi syarat,” tegasnya.
“Kita perlu anak-anak bangsa memahami bagaimana menjaga kedaulatan negara. Ancaman untuk keamanan negara bukan hanya akibat perang, bahkan bisa lewat investasi asing yang masuk ke Indonesia. Para pekerja asing yang datang saja mereka itu para anggota wamil di negara masing-masing. Ini tentu potensi mereka melakukan upaya infiltrasi menyiapkan agen-agen di Indonesia. Kita para pemuda harus bisa memahami dan menangkal potensi itu, jangan sampai kecolongan dan kita baru menyesal setelah kejadian pecah perang,” papar Fauzul menambahkan.
Fauzul lalu memberikan contoh ada sekitar 20 negara di Asia memberlakukan wajib militer. Seperti, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan, Bhutan, Iran, Israel, Libanon, Suriah, Yaman, Pakistan, Turkmenistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan.
“Di tetangga terdekat kita yang kecil saja sudah lebih mempersiapkan diri, seperti Singapura, Thailand, Myanmar, bahkan Timor Leste,” pungkasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post