Sementara itu tutur Dwi, tercetusnya Program Tuli Mengaji beranjak dari kepedulian dan fokus lembaganya untuk memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas. Karena ternyata, masih banyak teman tuli yang kesulitan dalam belajar dan menghafal Alquran.
Kementerian Sosial pada 2021 merilis bahwa 7,03 % dari 30, 38 juta penyandang disabilitas adalah tuli. Karenanya tepat di Milad ke-17 pada Maret 2024 lalu, Laznas PPPA Daarul Qur’an meluncurkan “Program Tuli Mengaji” di 17 Provinsi.
Program ini semakin berkembang karena minat teman tuli belajar dan menghafal Alquran sangat besar.
“Sejatinya program ini telah terlaksana bersama Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (Mulia) sejak 2023 silam. Alhamdulillah setelah diresmikan diacara Milad lembaga kami, begitu banyak yang menanggapi dengan baik. Semoga program ini bisa menyasar penerima manfaat hingga ke pelosok Indonesia,” harap Dwi.
Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukung program-program yang digulirkan Laznas PPPA Daarul Qur’an.
Discussion about this post