Komitmen ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, memberdayakan tenaga kerja lokal, serta memastikan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
CEO Ceria Corp, Derian Sakmiwata menegaskan bahwa Ceria adalah perusahaan nasional yang dibangun dengan standar global yang berorientasi pada keberlanjutan, serta didukung oleh mitra strategis dari sektor swasta maupun BUMN.
Ceria telah berhasil melaksanakan produksi perdana Smelter ‘Merah Putih’ pada April 2025 lalu, serta sukses melakukan ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) pada awal Juli 2025.
“PT Ceria merupakan perusahaan nikel yang berbendera merah putih,” katanya.
Smelter ‘Merah Putih’ ini didukung oleh Bank Mandiri dan PLN, pertama di Indonesia perusahaan swasta yang berkolaborasi dengan BUMN. Begitupun mayoritas pekerja di Ceria adalah warga lokal sebanyak 70 persen yang berasal dari ring 1 di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.
“Karena itu, keamanan dan kenyamanan berinvestasi menjadi sangat penting. Kami percaya bahwa Polda Sultra dapat mendukung penuh keberlangsungan investasi ini,” ungkap Derian lagi.
Penandatanganan MoU dan perjanjian kerja teknis ini menandai langkah strategis Ceria dalam memastikan keberlangsungan investasi yang aman, kondusif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pembangunan ekonomi nasional maupun daerah.
Dengan adanya komitmen bersama ini, Ceria dan Polda Sultra sepakat bahwa keberhasilan investasi terletak pada terwujudnya rasa aman, kepastian hukum, dan sinergi antar pemangku kepentingan. Kerja sama ini sekaligus menjadi tonggak penting bahwa investasi yang aman adalah kunci bagi keberlanjutan, dan fondasi bagi kemajuan bangsa.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post