“Milenial bahkan anak usia 11 tahun cenderung konsumsi konten melalui smartphone, sudah jarang menonton TV dan nangis kalau handphone-nya diambil. Mereka ingin mengendalikan konten melalui smartphone. Inilah perubahan perilaku yang membuat TV free to air ditinggalkan oleh penontonnya walaupun secara subjektif kaum perempuan tetap suka nonton TV free to air seperti sinetron,” ujar Agung.
Agung berharap agar free to air digital di Indonesia segera bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat Indonesia seperti di Jerman.
“Ini demi menyesuaikan kebiasaan milenial melalui perubahan perilaku mereka seperti yang terjadi di Jerman,” jelasnya.
View this post on Instagram
Ancang-ancang Peralihan Siaran TV Analog ke Digital
Ketua Umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafri Nasution menyatakan stasiun TV pada umumnya telah siap dengan peralihan siaran ke digital. Malah, sebagian anggota ATVSI secara bertahap sudah memulainya. Sehingga pada waktu yang ditentukan, 2 November 2022, seluruh siaran televisi berbasis analog betul-betul berhenti.
“Kami sudah memiliki infrastruktur dan tenaga kerja sumber daya manusia di setiap wilayah siaran contoh saja di RCTI sudah ada infrastruktur dari Aceh hingga Papua namun dari pelaksanaan ASO ini kami tidak mendapatkan semua provinsi sehingga begitu banyaknya investasi sudah dilakukan oleh kami baik itu untuk peralatan bangunan tanah terutama SDM nya akan mubazir,” tutur Syafri.
Dari sisi TV lokal, Ketua Umum Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Bambang Santoso mengharapkan perlakuan sama dengan TV nasional agar tetap bisa eksis ke depannya.
“Ada tiga hal yang harus dilakukan (pemerintah). Pertama harus mendapat regulasi yang jelas, kedua TV lokal harus mendapatkan perlakuan sama tidak bisa dibedakan karena akan semakin menggerus dan menyulitkan. Ketiga perlindungan investasi jadi tidak hanya TV besar tapi semua media cetak juga,” paparnya.
Tantangan TV lokal, menurut Bambang, cenderung teknis karena akan menjadi broadcaster kedua secara konten dan ketiga terkait bisnis.
“Namun, menyikapi perubahan ini, ATVLI sudah menyiapkan satu skim yang namanya TVLI Channel untuk berdayakan dan menyatukan TV TV lokal,” bebernya.
Discussion about this post