<strong>PENASULTRA.ID, KONAWE KEPULAUAN</strong> - Ratusan warga dari berbagai desa di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar aksi damai baru-baru ini. Aksi damai yang digelar masyarakat ini dengan cara konvoi menggunakan kendaraan roda dua dan empat menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan kantor bupati Konkep. Dalam aksi tersebut, massa didominasi oleh masyarakat Roko-roko, Kecamatan Wawonii Tenggara, yang notabene selama ini telah bekerja di PT Gema Kreasi Perdana (GKP). Masyarakat lingkar tambang nikel itu ingin menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat dan bupati Konkep terkait nasib mereka yang saat ini banyak kehilangan pekerjaan buntut penghentian aktivitas pertambangan PT GKP. Berdasarkan informasi, sejak adanya penghentian aktivitas di perusahaan tambang PT GKP, tercatat ada ratusan karyawan lokal yang terpaksa harus diberhentikan bekerja. Tidak hanya itu saja, dampak penghentian aktivitas perusahaan tersebut juga menyebabkan banyak usaha warga yang gulung tikar dan kehilangan sumber mata pencaharian. Beberapa usaha warga itu di antaranya, kos-kosan, warung makan, kios sembako, perbengkelan dan beberapa jenis usaha kecil lainnya. Dengan adanya kondisi tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Damai, Marlion meminta agar DPRD dan Pemerintah Daerah (Pemda) Konkep memperhatikan nasib mereka. Olehnya itu, Marlion berharap agar aktivitas PT GKP dapat kembali dibuka. Pasalnya, kehadiran PT GKP telah memberikan ruang positif dari sisi perekonomian masyarakat sekitar. "Kehadiran PT GKP sudah terlihat dampak positifnya terhadap kemajuan daerah, baik dari sisi ekonomi dan percepatan pembangunan di wilayah Konkep. Kita bisa membandingkan, bagaimana kondisi kehidupan ekonomi daerah kita yang dulu dan sekarang, sudah sangat semakin maju sejak masuknya investasi pertambangan di Konkep," ujarnya. Marlion menyebut, ada ribuan pekerja yang merupakan putra daerah Konkep telah banyak bekerja di PT GKP. Dia khawatir, hilangnya pekerjaan mereka angka pengangguran di daerah Konkep akan kembali meningkat. Bahkan bukan hanya itu saja, meningkatnya angka pengangguran bisa berdampak munculnya kasus kriminalitas. "Olehnya itu kami meminta dengan sangat kepada bapak DPRD dan Pemda Konkep agar memikirkan kondisi ini agar tidak terjadi kesenjangan di masyarakat khususnya dari sisi ekonomi. Kami juga berharap, jangan hanya karena segelintir oknum yang mengatasnamakan masyarakat dengan membawa isu kerusakan lingkungan, lantas ingin memecah sumber perekonomian warga saat ini," pungkas Marlion. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/n27ePhtRUWY?si=Dv4BdnZb60eXC6zA
Discussion about this post