Kerja sama lintas sektor dalam swakelola sekolah bukan hanya memberikan dampak jangka pendek seperti pembangunan fisik atau pelatihan guru, tetapi juga membentuk fondasi jangka panjang bagi transformasi sistem pendidikan.
Melalui kolaborasi ini, nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab bersama, dan kepedulian terhadap pendidikan tumbuh di tengah masyarakat. Pemerintah berperan menyediakan regulasi dan dukungan anggaran, sementara sektor swasta dapat menyumbangkan sumber daya dan keahlian.
Tanpa adanya komitmen bersama dan komunikasi yang terbuka, potensi kolaborasi ini bisa terhambat oleh tumpang tindih kebijakan atau ketidakseimbangan kekuasaan antarpihak.
Riset juga membuktikan bahwa upaya-upaya ini tidak hanya mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan, tetapi juga memberikan peluang yang lebih luas bagi peserta didik di wilayah terpencil untuk mengembangkan potensi terbaik mereka.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat mewujudkan transformasi pendidikan yang berkelanjutan dan merata di daerah-daerah yang selama ini tertinggal.(Safiq Maulido dkk., 2023)
Penutup
Revitalisasi sekolah merupakan langkah konkret yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas, terutama bagi daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.
Melalui alokasi anggaran sekitar Rp.17,1 triliun dengan target pada perbaikan sarana-prasarana sejumlah 10.440 sekolah, program ini memberikan dampak langsung terhadap kenyamanan dan efektivitas proses belajar-mengajar.
Keberhasilan revitalisasi sekolah ini tidak dapat dijalankan secara optimal tanpa adanya dukungan dari berbagai sektor. Pendekatan pemerintah untuk merangkul masyarakat, lembaga pendidikan serta swasta merupakan proses swakelola dana revitalisasi yang memiliki tujuan untuk transparansi dan mempercepat pemerataan pendidikan terutama di wilayah 3T.
Kerja sama ini tidak hanya sebagai peningkatan secara fisik saja, namun juga dapat menumbuhkan nilai-nilai kepedulian, kemandirian dan tanggung jawab sosial antar manusia.(***)
Penulis adalah Pengamat Pendidikan Banyumas Raya
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post