“Jadi tidak ada yang lihat pelakunya siapa dan jumlahnya berapa. Seandainya itu motor sempat kami dapat, pasti akan kami tahu siapa pelakunya dan apa penyebabnya,” ulas Rahmat lagi.
Rupanya, bukan hanya kediaman orang tua Rahmat yang menjadi sasaran. Rumah warga Desa Bungi LT (inisial) nyaris jadi sasaran OTK yang sama. Di malam itu, dua pelaku bertopeng bersenjata tajam jenis parang, juga menyasar rumah LT.
Beruntung, sebelum melancarkan aksinya, LT sempat dibangunkan oleh anaknya. Anaknya bilang ada dua orang bertopeng di depan rumah angkat gas motor knalpot brong motor metic jenis Honda Beat hitam. Mendengar itu, LT terbangun dari tidurnya.
“Saya bangun, saya intip di kaca jendela. Saya lihat mereka ada dua orang yang bawa parang, maka saya ambil juga parangku, saya bilang tunggu disitu e,” ungkap LT.
Mendengar perkataannya LT, dua OTK yang diduga pelaku yang sama atas pengrusakan rumah orang tua Kades Bungi, memilih meninggalkan lokasi, sehingga aksi premanisme terhadap rumah LT terelakkan.
“Saya sempat liat dari jendela mereka berjumlah dua orang, satu bawa parang dan keduanya bertopeng, saya yakin mereka orang di kampung sendiri,” ujar LT.
Discussion about this post