Setan dalam hati ikut bicara—ini dibaca jangan sambil nyanyi ya…Rossanya marah-bagaimana kalau saran itu kuikuti saja. Tapi sisi hati yang lain bilang, cari saja dulu. Mata saya traveling ke berbagai sudut tempat sandal. Dan Eureka, benda keramat itu ternyata ada di pojok lain. Inilah buah dari sabar mencari dan menahan tatapan aneh orang.
Bagaimana saya tahu kalau itu milik saya? Saat dua kaki masuk, rasanya adem. Chemistrinya ketemu. Kala jari-jari kaki digesek ke permukaan sandal, pasti ketahuan bahwa itu punya kita. Tingkat kebulukan yang presisi dengan yang sering saya pakai, itu menambah keyakinan bila sandal itu memang milik saya.
Lalu apa pesan moralnya ini? Kan tidak semua tulisan itu ada pesan moralnya. Cukup tahu saja bahwa berjalan kaki memenuhi panggilan azan di masjid, konon pahalanya lebih banyak daripada yang tidak pergi. Ehhh..!
Selamat menyambut Jumat, penghulu segala hari….(***)
Penulis: Penyuka Kopi
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post