Upaya pencapaian swasembada merupakan langkah simultan yang dilakukan Kementan. Kementan di 2015 merehabilitasi jaringan irigasi tersier lebih dari 2,4 juta hektar, menyediakan lebih dari 80 ribu unit dan benih padi 2,7 juta hektar. Kementan juga melakukan mekanisasi produksi.
Demikian juga dengan produksi jagung yang hanya dalam kurun waktu tiga tahun, Andi Amran Sulaiman mampu membalikkan kondisi dari Indonesia sebagai negara pengimpor jagung menjadi negara pengekspor jagung.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Muhammad Saiful mengatakan kerja keras mantan Mentan Andi Amran Sulaiman memang sudah bisa diprediksi akan membuahkan hasil yang cemerlang.
Hal itu ditandai dengan adanya kekaguman dunia internasional terhadap pembangunan pertanian Indonesia serta sangat mengapresiasi hasil kerja Kementan di bawah komando Menteri Andi Amran saat itu.
Bahkan negara-negara anggota Food and Agriculture (FAO) atau Badan Pangan Internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terpukau oleh progresifnya laju pembangunan pertanian Indonesia.
“Pengakuan dunia internasional ini merupakan hasil kerja yang progresif dan militansi yang tinggi sepanjang empat tahun pemerintahan Jokowi-JK di sektor pertanian. Seingat saya, baru kali ini sejak era reformasi, pertanian Indonesia mendapat ‘applause’ dari dunia,” kata peneliti dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK), Muhammad Saiful.
Menurut Saiful, semua apresiasi terhadap capaian tersebut tidak lepas dari cara kepemimpinan Amran Sulaiman saat itu dalam melakukan terobosan kebijakan di sektor pertanian.
Discussion about this post