Oleh: Rima Septiani, S.Pd
Isu L98T menjadi perbincangan hangat di masyarakat khususnya di kalangan remaja setelah sepasang pasangan gay dari Jerman menjadi bintang tamu pada podcast salah satu publik figur Indonesia. Banyak warganet yang merespon berita tersebut, di antaranya ada yang pro dan kontra.
Namun sampai hari ini, belum ada langkah tegas dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terkait konten podcast tersebut. (sindonews/8/5/2022).
Sebenarnya masih banyak lagi bentuk penyebaran yang dimasifkan oleh kaum pelangi ini. Di antaranya peluncuran sebuah komik yang dibalut dengan konten Islam.
Kita tentu tak lupa kasus peluncuran komik dalam sebuah akun Instagram asal Malaysia yang mendeskripsikan bahwa akun ini adalah ‘Gay Muslim Comics’. (Detik.com, 10/02/2019)
L98T, Ancaman Nyata Generasi
Fenomena eksisnya kaum L98T di ruang publik nampaknya membuat kita tidak tenang dengan gerakan ini. Sebab 1001 cara akan mereka lancarkan untuk melanggengkan gerakannya.
Media online yang sekarang sangat bebas akan menjadi pintu gerbang kaum L98T untuk semakin meluaskan konten pemikirannya. Kita tentu tau aplikasi WhatsApp dan Facebook, yang disinyalir mendukung kampanye LGBT ini. Tentu, ini merupakan ancaman.
Selain itu, maraknya penyakit kelamin justru diakibatkan dari hubungan L98T. Laporan penelitian yang dilakukan Cancer Research Inggris menemukan bahwa homoseksual lebih rentan terkena penyakit kanker, terutama kanker anus akibat perilaku seks menyimpang yang mereka lakukan.
Asas liberalisme pada faktanya menjadikan para L98T ini semakin luas mengepakkan sayap pergerakannya. Dengan alasan kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia, mereka berani unjuk gigi tanpa merasa bersalah terhadap perbuatannya.
Discussion about this post