PENASULTRA.ID, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Perguruan Tinggi untuk melakukan langkah-langkah pencegahan lahirnya bayi-bayi stunting baru di Indonesia.
Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) saat membuka Seminar Nasional Hasil Kajian Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting pada Enam Pulau Indonesia Tahun 2022 yang digelar secara daring, Kamis 8 Desember 2022 mengatakan sangat penting pemeriksaan kesehatan pranikah atau prekonsepsi bagi calon pengantin wanita maupun pria sebagai bentuk pencegahan stunting dari hulu.
Menurut Hasto, tujuan prekonsepsi pemeriksaan kesehatan calon pengantin adalah untuk menekan tingginya kelahiran bayi stunting. Hasto merinci, setiap tahun ada 1,9 juta pasangan yang menikah dengan angka kehamilan 1,6 juta. Dari angka kehamilan tersebut, lahir lah 400 ribu anak stunting dengan persentase saat ini 24,4 persen.
“Jadi jangan hanya prewedding, tapi prekonsepsi menjadi penting. Oleh karena itu kalau sukses dengan pendekatan pranikah maka kita bisa cegah 400 ribu bayi yang lahir dari manten baru agar tidak stunting. Ini makna besarnya. Sesuai amanah WHO, masalah penting pranikah diantaranya bagaimana distribusi tablet tambah darah untuk remaja putri, cakupan distribusi itu harus betul-betul menyasar kepada meraka yang mau hamil lalu konsentrasi menyehatkan calon pengantin,” kata Hasto.
Seminar nasional ini merupakan kerja sama BKKBN dengan sejumlah Perguruan Tinggi Nasional, dimana salah satu output nya adalah kajian kebijakan yang disusun berdasarkan analisis situasi serta kegiatan-kegiatan pendampingan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Hasil kajian kebijakan kemudian disajikan oleh para pakar yang dibagi menjadi enam pulau yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku, serta Bali dan Nusa Tenggara.
Seminar ini dihadiri oleh sejumlah narasumber, diantaranya Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D sebagai Ketua Tim Pendamping Perguruan Tinggi, Ketua Unit Kajian Kesehatan UNAIR Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si, Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D dan Koordinator CPHI FK Universitas Udayana Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH.
Discussion about this post