Disinilah Islam memberikan tata cara koreksi yang elegan buat kita jika ada pimpinan yang kebetulan tidak sesuai dengan ketentuan. Islam mengajarkan agar koreksi dilakukan dengan tidak kasar, apalagi penuh kebencian.
Hal ini memberikan beberapa pelajaran kepada kita. Sebelum kita memilih dan menentukan seorang, atau beberapa orang imam, untuk memimpin salat, kita harus yakin benar dia merupakan pilihan tepat yang terbaik. Selain dari hafalan dan suaranya, kita juga harus yakin dia bakal cakap dan amanah mengerjakan tugas-tugasnya sebagai iman.
Kita harus pastikan si imam tidak akan melakukan penyimpangan terhadap aqidah dan tata salat yang baku. Ketika imam sudah memimpin salat, kita tidak dapat menghentikannya dengan yang lain, kecuali ada alasan kuat yang luar biasa.
Sepanjang hamba salat subuh di masjid dekat rumah kami, hamba tidak pernah mengalami ada imam yang ketika sedang memimpin salat dipaksa untuk diganti. Mekanisme ini secara tidak langsung memberi pesan kepada kita, dalam kehidupan sehari-hari kita juga perlu memilih pemimpin yang cakap, amanah, dan mementingkan kepentingan jemaah atau rakyatnya.
Sebab sesudah seseorang terpilih menjadi pemimpin, kita harus memberi mereka kesempatan sampai usai masa baktinya, kecuali mereka melakukan penyimpangan prinsipil yang sudah disepakati sebelumnya.
Salat subuh di masjid, selain sebagai pembuktian diri kita tunduk dan patuh kepada Allah, rupanya juga memberikan pelajaran untuk menghormati pemimpin, termasuk harus cermat memilih pemimpin kita. T a b i k!
(Bersambung….)
Penulis adalah wartawan dan advokat senior, serta Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah
(Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi dan tidak mewakili organisasi)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post