Hamba bukan ahli ilmu falak atau astronomi, jadi hamba tidak faham soal fenomena apa di balik itu.
Satu hal yang jelas, pemandangan bersamaan antara masih ada bulan dan sudah mulai ada gejala kemunculan matahari yang sudah kebelet mau terbit sehingga memancarkan komposisi warna-warni yang lebih baik dari seribu lukisan, meski pada tempat yang berseberangan, dalam waktu konsisten, begitu mempesona. Menakjubkan. Setidaknya bagi hamba.
Buat memperoleh pemandangan itu, kita tak harus pergi jauh-jauh ke berbagai pantai wisata. Tak perlu menghamburkan banyak duit. Tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Cukup tengok saja langit setelah salat subuh berjemaah di masjid, kita dapat melihat pemandangan semacam itu.
Tak hanya sehari dua hari ketika kita jadi pelancong, tapi dalam sepanjang tahun, selama tidak mendung atau hujan.
Disinilah satu manfaat dan keuntungan kita salat subuh berjemaah di masjid. Kita diberi pemandangan di penghujung subuh nan indah.
Kalau kita tidak salat subuh berjemaah di masjid, sulit kita memperoleh kesempatan menyaksikan pemandangan demikian.
Ini juga bagian dari nikmat dari Allah. Nikmat yang hanya diberikan kepada kaum jemaah subuh yang salat subuh berjemaah di masjid dan tidak diberikan kepada mereka yang lebih suka tidur ketimbang salat subuh berjemaah di masjid. T a b i k!
(Bersambung…..)
Penulis adalah wartawan dan advokat senior, dan Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah
(Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post